Categories: BISNIS

Pakar Asia Bahas Kompleksitas PCOS: Dari Mekanisme Dasar hingga Karakteristik Khas di Asia

AOFOG Campus 3 yang dibuka di Hotel Pullman Thamrin Jakarta menggelar diskusi khusus tentang Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS). Tiga pakar internasional membawakan materi penting dalam sesi pertama yang dipimpin oleh Prof. Dr. Andon Hestiantoro.

Dr. Miyuki Harada dari Jepang membahas teori dasar patogenesis PCOS, Dr. Jennifer Ko dari Hong Kong memaparkan fenotipe dan spektrum klinis PCOS di Asia, sementara Dr. Nandita Palshetkar dari India menjelaskan hubungan resistensi insulin dan sindrom metabolik dengan PCOS di Asia.
Forum ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan penanganan PCOS yang merupakan gangguan hormonal umum pada wanita usia reproduksi, yang dapat menyebabkan infertilitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

Jakarta, 24 Januari 2025 – AOFOG Campus 3 resmi dibuka di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta, menghadirkan diskusi mendalam tentang Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), sebuah gangguan hormonal yang umum terjadi pada wanita usia reproduksi. PCOS dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk infertilitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penanganan PCOS di Asia, dengan menghadirkan para ahli terkemuka dari berbagai negara.

Sesi 1 dimulai dengan diskusi yang dipandu oleh Prof. Dr. Andon Hestiantoro, MD, OG, MPH, REI. Sesi ini menampilkan tiga pembicara utama yang membahas topik penting terkait PCOS:

Miyuki Harada, M.D., Ph.D. dari Jepang, membuka sesi dengan topik “Basic Theory of PCOS Pathogenesis”. Sebagai Direktur Unit Teknologi Reproduksi Terbantu di Rumah Sakit Universitas Tokyo dan Sekretaris Jenderal International Society of In Vitro Fertilization (ISIVF), Dr. Harada menjelaskan dasar-dasar patogenesis PCOS. Pemahaman ini penting untuk mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif.

Dr. Jennifer K.Y. Ko, Clinical Associate Professor di Department of Obstetrics and Gynaecology, School of Clinical Medicine, Li Ka Shing Faculty of Medicine, University of Hong Kong, membahas “The Phenotype and Clinical Spectrum of PCOS in Asia”. Dr. Ko menyoroti variasi gejala dan manifestasi klinis PCOS di Asia, yang penting untuk diagnosis dan perawatan yang tepat di wilayah ini.

Dr. Nandita Palshetkar, M.D., FCPS., FICOG., FRCOG dari India, seorang spesialis IVF terkemuka dengan pengalaman lebih dari 28 tahun, membawakan topik “Insulin Resistance and Metabolic Syndrome in PCOS: How was in Asia?”. Sebagai Direktur Medis Bloom IVF dan mantan Presiden Federation of Obstetric & Gynaecological Societies of India, Dr. Palshetkar menjelaskan hubungan antara resistensi insulin, sindrom metabolik, dan PCOS di Asia. Topik ini penting karena resistensi insulin adalah faktor kunci dalam pengelolaan PCOS.

Kehadiran para pakar dengan rekam jejak internasional yang mengesankan ini menunjukkan signifikansi AOFOG Campus 3 sebagai platform pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam penanganan PCOS. Pemahaman komprehensif yang dibagikan akan membantu meningkatkan kualitas penanganan PCOS di Asia, khususnya Indonesia.

Tentang Asia & Oceania Federation of Obstetrics & Gynaecology (AOFOG)

Asia & Oceania Federation of Obstetrics & Gynaecology (AOFOG) merupakan organisasi regional terkemuka yang didirikan pada tahun 1957 di Tokyo, Jepang. Awalnya dibentuk pada tahun 1954 sebagai Divisi Asia dari International Federation of Gynaecology & Obstetrics (Geneva), namun kemudian berkembang menjadi federasi otonom yang menaungi perhimpunan dan organisasi dokter kandungan di kawasan Asia dan Oseania.

AOFOG memiliki misi utama untuk memajukan ilmu dan praktik kebidanan, kandungan, serta biologi reproduksi di kawasan Asia-Oseania. Organisasi ini berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan perempuan secara menyeluruh sepanjang hidupnya, meningkatkan kesejahteraan janin dan bayi baru lahir, serta mendukung implementasi program pengendalian populasi.

Salah satu komite dalam AOFOG adalah Komite Endokrinologi Reproduksi dan Infertilitas (REI) yang saat ini diketuai oleh Prof. Dr. Budi Wiweko dari Indonesia. Komite ini berperan strategis dalam pengembangan penelitian dan standar praktik klinis terkait masalah hormonal dan kesuburan di kawasan Asia-Oseania.

Melalui berbagai program termasuk AOFOG Campus, komite REI aktif memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman antar ahli reproduksi di kawasan ini untuk meningkatkan standar penanganan pasien. AOFOG terus berkomitmen memperkuat kerja sama regional dan internasional dalam upaya meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan melalui penelitian kolaboratif, pengembangan praktik klinis, serta berbagai program edukasi dan pelatihan bagi para praktisi kesehatan di kawasan Asia-Oseania.

Press release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Pondra - SWARAKEPRI

Recent Posts

Kerugian Negara Kasus Korupsi Revitalisasi Pelabuhan Batu Ampar Masih Dihitung

BATAM - Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Kepri, Kombes Silvestre Simamora mengatakan kerugian negara…

1 hari ago

PT. RBM Bangun Gedung Fakultas Kedokteran PTN Pertama di Kepri

KEPRI - PT. Rancang Bangun Mandiri (PT. RBM) resmi menjadi kontraktor pelaksana pembangunan Gedung Fakultas…

1 hari ago

WSBP Catatkan Pertumbuhan Pendapatan 31,58% Sepanjang 2024

Jakarta, Maret 2025. PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan…

2 hari ago

Model Bersertifikasi Kolaborasi Hisense × Devialet Dirilis, Mengawali Era Baru Efek Suara Imersif

Setelah kolaborasi antara Hisense dan merek audio kelas atas Devialet, model-model bersertifikat dirilis satu demi…

2 hari ago

Cendrawasih Baking Fest Bagikan Tren Bisnis Kuliner yang Makin Cuan di 2025

Industri kuliner di Indonesia terus berkembang dengan pesat. Cap Cendrawasih, perusahaan produsen bahan makanan asal…

2 hari ago

Sampoerna Berkomitmen Mendukung Pertumbuhan Ekonomi melalui Ekspansi Ekspor Produk Tembakau Inovatif

PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melaksanakan pelepasan ekspor dan ekspansi produk tembakau inovatif bebas asap…

2 hari ago

This website uses cookies.