Categories: Gaya Hidup

Pap Smear Instan dengan Cuka Dapur

REPUBLIKA.CO.ID,NEW DELHI – Cuka dapur bisa menjadi alternatif tes pap smear bagi kaum hawa.

“Kita tidak bisa menyediakan tes pap smear seperti di Barat,” ujar dokter spesialis kanker di Rumah Sakit Tata Memorial di Mumbai, dr Suhendra Shastri, seperti yang dikutip dari kantor berita BBC.

Alasan ekonomis dokter-dokter di India ini ditempuh dengan menggunakan cuka dapur untuk deteksi awal penyakit di alat reproduksi perempuan. Bagaimana caranya? Dokter di Desa Dervan, Maharashtra, mengoleskan cuka tersebut ke leher rahim.

“Setelah satu menit, jika terdapat bercak kekuningan atau keputihan, itu tanda dari kanker serviks,” ujar dokter jaga di Desa Dervan, dr Archana Saunke.

Teknik cuka saat ini telah digunakan di beberapa negara berkembang. Tes ini dapat menyelamatkan ribuan wanita di India dari kematian akibat kanker serviks setiap tahunnya.

Deteksi dini kanker serviks dengan asam cuka ini disebut metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat). Metode ini sudah dikenalkan sejak 1925 oleh Hans Hinselman dari Jerman, tetapi baru diterapkan sekitar tahun 2005 oleh peneliti di Universitas John Hopkins.

Kementerian Kesehatan RI pun sudah mengadopsinya. Cara ini selain mudah dan murah, juga memiliki keakuratan sangat tinggi dalam mendeteksi lesi atau luka prakanker, yaitu mencapai 90 persen.

Deteksi dini dengan cara mengoleskan asam cuka 3-5 persen di daerah mulut rahim (serviks) ini tidak harus dilakukan oleh dokter. Tetapi bisa dipraktekkan oleh tenaga terlatih seperti bidan di puskesmas.

Dalam waktu sekitar 60 detik sudah dapat dilihat jika ada kelainan, yaitu munculnya plak putih pada serviks. Plak putih ini bisa diwaspadai sebagai luka prakanker.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah meneliti penerapan IVA di India, Thailand, dan Zimbabwe. Efektivitasnya ternyata tidak lebih rendah daripada pap smear.

Selain kinerja yang sama dengan tes lain dan hasilnya bisa segera diketahui, IVA juga menawarkan keuntungan lain, yakni praktis, hanya memerlukan alat sederhana, dan harganya terjangkau.

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Bangkit dari Dementia, Edwin Anderson Kini Jadi Fullstack Developer Gaji Ratusan Dollar!

Edwin didiagnosis demensia saat masih muda. Kondisi itu membuatnya kesulitan berpikir jernih dan berkonsentrasi. Bukan…

21 menit ago

Pantai Jang Jadi Saksi, Bupati Lingga Rancang Masa Depan Ekonomi Daerah

LINGGA – Suasana pagi di Pantai Jang, Dabo Singkep, tampak lebih hangat dari biasanya. Bukan…

36 menit ago

Gelar Pelatihan POIPPU Online, Energy Academy wujudkan Industri Bersih dan Ramah Lingkungan

Sebagai upaya nyata dalam mendorong terciptanya industri yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, Energy Academy…

2 jam ago

Kedubes India dan Indoindians Siap Gelar ASEAN-India Spring Bazaar 2025 di Jakarta: Perayaan Budaya, Seni, dan Persahabatan Regional

Dalam semangat mempererat hubungan persahabatan dan kerja sama antara negara-negara Asia Tenggara dan India, Kedutaan…

5 jam ago

10 Alasan Mengapa Harus Berbelanja Online Sepeda & Aksesoris di Rodalink

Berbelanja sepeda dan aksesoris secara online semakin menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Namun, memilih…

5 jam ago

Peran Teknologi AV dalam Manajemen Krisis dan Kolaborasi: Meningkatkan Strategi Komunikasi dan Respons

Artikel "The Role of AV Technology in Crisis Management and Collaboration" oleh Melvin Halpito, Managing…

6 jam ago

This website uses cookies.