Categories: BATAM

Pasca Kebijakan Lintas Batas, Warga Batam Masih Ramai Pulang Pergi Singapura

BATAM-Negara Singapura memperketat aturan masuk ke negaranya, menyusul dikeluarkan kebijakan lintas batas yang diberlakukan pemerintah setempat mulai Senin (16/3/2020) kemarin.

Namun demikian, ternyata hal ini tak menyurutkan niat warga Batam untuk tetap datang ke negara tetangga tersebut.

Pantauan Swarakepri pada Selasa (17/03/2020) siang, kondisi Pelabuhan Feri Internasional Batam Center masih terlihat padat. Banyak warga hendak membeli tiket kapal feri tujuan Batam-Singapura, maupun yang baru saja tiba.

Rianti (36) salah satu calon penumpang mengatakan, dirinya berangkat hari ini bersama suami karena urusan internal. Dirinya telah memiliki memiliki izin tinggal sementara di sana.

“Urusan keluarga, keberangkatan nanti jam 01.30 WIB nanti. Ini sebenarnya mendadak, soalnya tadi dapat kabar kalau kapal hari ini terakhir beroperasi. Aktif lagi tanggal 31 Maret,” kata perempuan berhijab tersebut kepada Swarakepri saat ditemui.

Dia mengaku, tak keberatan mengenai wajib karantina di kediaman masing-masing selama 14 hari yang diberlakukan Kementrian Kesehatan Singapura terkait mewabahnya virus corona.

“Sudah ada keluarga di sana nanti yang jemput, jadi saya rasa masih aman. Ini sebenarnya baru nyampai kemarin ke sini. Karena ada informasi itu ya terpaksa buru-buru berangkat lagi,” katanya.

Sementara Ridwan (35) penumpang yang baru tiba mengatakan, kenapa memilih kembali ke Batam hari ini, karena takut akan tertahan negara tersebut.

“Iya saya buru-buru berangkat, baru tau tadi pagi langsung beli tiket lah. Nanti takutnya kalau ambil kapal besok sudah nggak bisa lagi. Tertahan gawat kan,” ujarnya.

Sebelumnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Singapura mengungkap kebijakan lintas batas yang diberlakukan pemerintah setempat mulai hari ini, Senin (16/3/2020).

Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Ngurah Swajaya mengatakan, perihal penyerahan Health Form Declaration sebelum WNI bertolak ke Singapura diurus terlebih dahulu melalui konsulat Singapura di daerah setempat.

Katanya lagi saat formulir telah diserahkan, tinggal menunggu persetujuan dari Kementerian Kesehatan Singapura sebelum perjalanan dilakukan.

Selain itu, pemeriksaan kesehatan juga akan dilakukan kembali oleh pihak imigrasi di Singapura.

“Jika tidak mematuhi SHN (Stay Home Notice), akan dikenakan hukuman berupa denda 10 ribu SGD dan penjara sampai 6 bulan,” katanya saat dihubungi.

Dari aturan ini pula diketahui setiap calon pengunjung akan dikenakan wajib karantina di kediaman masing-masing selama 14 hari.

Karantina itu juga harus dibuktikan dengan memberi bukti tempat tinggal selama melaksanakannya.

Menurut Ngurah Swajaya, di Singapura sendiri hingga saat ini sebanyak 226 kasus dinyatakan positif setelah mendapat tambahan sebanyak 14 kasus.











(Elang)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

BTC Berpeluang 50% Tembus US$140K Bulan Ini, Model Historis Beri Clue

Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan utama di pasar aset digital setelah seorang ekonom, Timothy Peterson, merilis…

7 jam ago

Tokocrypto Resmi Perdagangkan Token ASTER yang Naik Hampir 10.000%

Platform perdagangan aset kripto No. 1 di Indonesia, Tokocrypto, resmi membuka perdagangan token Aster (ASTER)…

8 jam ago

Nikmati Kemudahan Layanan Weekend Banking di BRI KCP Pasar Tanah Abang

BRI KCP Pasar Tanah Abang kini hadir lebih dekat dengan nasabah melalui layanan Weekend Banking.…

9 jam ago

BRI Finance Jaga Optimisme Pembiayaan Alat Berat Hingga Akhir Tahun

Jakarta, 8 Oktober 2025 - PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”), anak usaha BRI Group…

11 jam ago

Perkuat Sinergi, BRI Region 6/Jakarta 1 Gelar Laga Persahabatan Mini Soccer Bersama Kementerian PKP

Dalam semangat mempererat sinergi dan membangun kebersamaan lintas lembaga, BRI Region 6/Jakarta 1 menggelar pertandingan…

11 jam ago

Harga Emas (XAUUSD) Stabil di Atas Level $4.000 Ditopang Kekhawatiran Shutdown AS

Harga emas (XAUUSD) bertahan di atas $4.000. Pahami analisis dari HSB Investasi mengenai faktor yang…

1 hari ago

This website uses cookies.