TANJUNGPINANG-Polres Tanjungpinang menggelar Konferensi Pers terkait rencana pembunuhan yang dilakukan RS terhadap salah seorang Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang bertugas di Kejaksaan Negeri (Kejari) Bintan pada Jumat (15/3/2019).
Wakapolres Tanjungpinang, Kompol Sujoko mengungkapkan, bahwa RS ternyata seorang residivis dan berdomisili di Villa Mukakuning, Batam.
Ia menjelaskan, kronologi kejadian pada Selasa (12/3/2019), Unit Jatanras Polres Tanjungpinang mendapatkan informasi dari masyarakat terkait adanya seseorang laki-laki yang memiliki senjata api ilegal. Kemudian Unit Jatanras Polres Tanjungpinang melakukan penyelidikan terkait informasi tersebut.
“Selanjutnya dilakukan pemantauan terhadap laki-laki tersebut yang sedang berada di seputaran jalan Ahmad Yani Km. 5 Tanjungpinang, yang mana laki-laki tersebut mengendarai mobil merk Toyota Avanza warna hitam,” ungkap Sujoko.
Selanjutnya di simpang Traffic Light lapangan Pamedan Jl. Ahmad Yani Tanjungpinang Personil Unit Jatanras Polres Tanjungpinang melakukan penyergapan dan langsung mengamankan seorang laki-laki berinisial RS.
Kemudian dilakukan penggeledahan dan ditemukan 1 (satu) pucuk senjata api berikut 4 (empat) butir amunisi.
“Saat diinterogasi, ternyata RS berencana melakukan pembunuhan terhadap salah seorang JPU di Kejari Bintan atas suruhan inisial I yang saat ini warga binaan di Lapas Tanjungpinang. Tersangka diberikan uang sebesar lima juta rupiah untuk biaya operasional,” paparnya.
Kemudian kata Sujoko, tersangka langsung mencari tahu identitas JPU yang akan menjadi sasaran penembakan dengan melacak alamat dan tempat tinggal, kendaraan yang digunakan sampai melakukan pengintaian di Pengadilan Negeri Tanjungpinang saat JPU tersebut melakukan kegiatan persidangan.
“Namun sebelum RS melaksanakan aksinya melakukan penembakan terhadap JPU tersebut, RS berhasil diamankan oleh Unit Jatanras Polres Tanjungpinang,” lanjutnya.
Atas perbuatannya, RS dijerat dengan Pasal 53 KUHP Jo Pasal 340 KUHP (Percobaan Pembunuhan yang Direncanakan) dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara, dan atau pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951 (Barang Siapa Yang Tanpa Hak Menguasai, Membawa, Menyimpan Sesuatu Senjata Api, dan Amunisi) diancam pidana dihukum dengan hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup atau hukuman penjara sementara setinggi-tingginya 20 tahun.
Sumber : Humas Polres Tanjungpinang
Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
This website uses cookies.