SINGAPURA – Di tengah ketatnya persaingan di kalangan produsen alat berat elektris terkemuka, Toshiba menyediakan rotating gantry pertama di Jepang untuk pengobatan kanker dengan sinar ion bermuatan berat yang memakai teknologi superkonduktor kepada National Institutes for Quantum Science and Technology (QST) Hospital pada 2016.
Perangkat gantry adalah komponen silinder berbentuk donat yang menjadi area pengobatan pasien. Karena berputar 360 derajat, gantry mengeluarkan sinar yang akurat dari setiap sudut sehingga secara signifikan memperluas cakupan pengobatan.
Kini, East Japan Heavy Ion Center di Fakultas Kedokteran Yamagata University memiliki rotating gantry terkecil di dunia, bahkan lebih kecil dari rotating gantry milik QST Hospital berkat teknologi Toshiba.
Pengobatan kanker yang utama terdiri atas tiga metode: pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi.
Masing-masing metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Berbeda dari sinar X, sinar ion bermuatan berat dapat diatur agar menghasilkan puncak ionisasi* dan energi yang lebih besar pada tumor yang memiliki sel kanker.
Artinya, sinar ini dapat menghancurkan sel kanker sekaligus mengurangi kerusakan pada sel normal. Sinar X paling efektif saat berdekatan dengan permukaan tubuh, namun sinar ini melemah setelah menembus tubuh. Sebaliknya, sinar ion bermuatan berat dapat menyasar sel kanker dengan akurasi yang sangat tinggi.
Page: 1 2
PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…
LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…
Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…
Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…
Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…
Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…
This website uses cookies.