Peran Perempuan Penting dalam Pembangunan Desa

Meski demikian, tambah Abdul Halim, partisipasi perempuan dalam pembangunan desa, peloporan perempuan untuk ketahanan pangan, keterlibatan perempuan desa dalam pencapaian tujuan-tujuan SDGs Desa tetap harus berada diruang budaya desa, menghormati hasil cipta warga desa yang telah diwariskan turun temurun.

Persoalan yang dihadapi perempuan desa di bidang sosial ekonomi, pendidikan, kesehatan hingga kesempatan kerja sebagian besar bermula dari ketidakadilan, peminggiran dan marjinalisasi. Namun kini, keterlibatan perempuan desa sudah meningkat.

Sejumlah perempuan adat dan anak-anak membawa sesajen sehari sebelum tradisi tahunan “Pasola” di Desa Ratenggaro, Sumba, 21 Maret 2014. (Foto: AFP)

Dia menyebutkan bahwa saat ini 5,5% atau 4.120 dari total kepala desa di seluruh Indonesia yang berjumlah 74.961 adalah perempuan. Perempuan desa juga terlibat sebagai perangkat desa, yakni sebanyak 149.891 perangkat desa perempuan atau 22,1% dari total 677.335 perangkat desa seluruh Indonesia.

Selain itu, sebanyak 83.698 perempuan desa terlibat sebagai ketua maupun anggota Badan Permusyaratan Desa (BPD). Jumlah ini, mencapai 17.7% dari 472.825 anggota BPD seluruh nusantara

“Ini menunjukan bahwa perempuan desa telah berada pada setiap ruang penyusunan kebijakan desa,” ungkap Abdul Halim.

Budhis Utami, Deputi Program Institut Kapal Perempuan justru menilai peran perempuan di desa khususnya di desa-desa yang berada di daerah pegunungan, kepulauan, wilayah terpencil dan wilayah kerusakan lingkungan masih kurang.

Kata Budhis, mereka masih sulit mengakses layanan kesehatan, sarana dan prasarana seperti transportasi, juga informasi tentang apapun masih sangat minim.

Dua perempuan Sumba meletakkan sesajen buah pinang di Desa Wunga, di Haharu, Kabupaten Sumba Timur, 24 Februari 2020. (Foto: Reuters)

Akses pendidikan, kata Budhis, juga masih sulit dijangkau oleh perempuan pedesaan karena sekolah-sekolah itu berada di kabupaten/kota. Hal ini menyebabkan banyak perempuan di desa menikah pada usia muda dan bekerja pada pekerjaan yang tidak layak dan upahnya rendah. Budhis juga mengatakan partisipasi perempuan di desa masih sangat rendah.

Page: 1 2 3

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Tokocrypto dan OCBC Luncurkan Kartu Global Debit Spesial

Jakarta, 19 November 2024 - Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pertumbuhan transaksi…

10 jam ago

Indonesia Blockchain Week 2024: Sukses Gaet Lebih dari 1.700 Peserta

Indonesia Blockchain Week (IBW) 2024 sukses diselenggarakan pada 19 November 2024 di The Ritz-Carlton Pacific…

10 jam ago

BINUS University Jadi Universitas Terbaik Nomor 2 di ASEAN

Jakarta, 20 November 2024 - BINUS UNIVERSITY, sebagai Perguruan Tinggi Indonesia berkelas dunia mengucapkan terima…

10 jam ago

Muhammad Rudi Ajak Masyarakat Batam Sukseskan Pilkada 2024

BATAM - Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, H. Muhammad Rudi mengajak seluruh elemen…

11 jam ago

Seberapa Tinggi Dogecoin akan Melesat di 2025? Ini Analisisnya!

Dogecoin (DOGE), koin meme paling populer, saat ini diperdagangkan di bawah $1. Namun, sejumlah analis…

11 jam ago

SIP Trunk adalah Solusi Modern untuk Sistem Telepon: Bagaimana Cara Kerjanya?

SIP trunk adalah sebuah inovasi dan solusi bagi bisnis yang membutuhkan peneleponan dengan frekuensi yang…

12 jam ago

This website uses cookies.