Di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, sekelompok perempuan mengadvokasi perikanan kepiting yang lebih berkelanjutan dan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB di Indonesia. Pada Juni lalu, Indonesia merayakan Hari Segitiga Terumbu Karang dengan tema “Menyeimbangkan Konservasi dan Ekonomi Biru,” yang menyoroti peran penting perempuan dalam konservasi sumber daya perikanan dan kelautan.
Di Rembang, perempuan nelayan dan istri nelayan berperan penting dalam mendukung suami mereka di berbagai tahap perikanan rajungan. Mereka tidak hanya membantu dalam penyiapan kebutuhan penangkapan, melepaskan rajungan dari jaring, dan pengolahan hasil tangkapan, tetapi juga mengadvokasi praktik perikanan berkelanjutan. Para perempuan ini menggabungkan tugas rumah tangga dengan cita-cita masa depan anak-anak mereka.
Tri Asih, seorang peserta pelatihan, menyatakan, “Materi ekologi rajungan sangat relevan bagi saya sebagai istri nelayan. Saya mengajari suami untuk tidak menangkap rajungan kecil dan bertelur. Kursus komunikasi juga sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari. Saya berharap CTC mengadakan lebih banyak pelatihan tentang pemberdayaan diri dan pendidikan tinggi anak-anak kami.”
Para perempuan tersebut adalah alumni pelatihan Coral Triangle Center (CTC) sejak 2023, bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang. Program ini membangun kapasitas perempuan dalam perikanan rajungan, bisnis berkelanjutan, dan kepemimpinan, sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan di komunitas mereka.
Pada April tahun ini, tujuh perempuan pelopor dari Rembang bergabung dengan 30 pemimpin perempuan lainnya dari seluruh Indonesia dalam Pertukaran Pembelajaran Perempuan Indonesia untuk Perikanan dan Konservasi Laut di Bali. Nur Chriswatun Nida mengungkapkan, “Saya tidak pernah bermimpi terlibat dalam kegiatan seperti ini. Pengalaman ini sangat berharga, dari terbang ke Bali hingga bertemu perempuan inspiratif dari seluruh Indonesia.”
Program pelatihan ini selaras dengan strategi Peta Jalan Ekonomi Biru Indonesia, yang bertujuan untuk menjamin kesetaraan peluang dan peran perempuan dalam rantai pasokan perikanan. Pelatihan mencakup teknologi perikanan, metode produksi, manajemen keuangan, dan pemasaran.
Perempuan nelayan rajungan yang sudah dilatih oleh CTC kini melatih sesama perempuan di Rembang. Margiati, salah satu pelatih, berbagi ilmu tentang rajungan dalam kegiatan baca Al-Qur’an perempuan dan mengajar anak-anak PAUD tentang pentingnya rajungan dan habitat yang sehat. Mereka juga menginisiasi berbagai kegiatan seperti bersih-bersih desa dan usaha kecil-kecilan.
Para pelatih perempuan ini menyampaikan pesan-pesan penting tentang praktik penangkapan rajungan berkelanjutan, meningkatkan penghidupan, dan menginspirasi perempuan lain. Program CTC membuktikan bahwa dengan pengetahuan dan pelatihan, perempuan dapat menjadi agen perubahan. Memperkuat peran perempuan dalam perikanan rajungan selaras dengan kebijakan Indonesia menuju ekonomi biru.
Rajungan adalah produk perikanan ekspor penting di Indonesia, berkontribusi signifikan terhadap PDB nasional dan menyerap banyak tenaga kerja. Dr. Hesti Widodo dari CTC menekankan pentingnya mengatasi hambatan yang menghalangi perempuan nelayan untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sumber daya laut.
Meskipun program pelatihan CTC telah selesai, para pelatih perempuan ini tetap menginspirasi dan melatih perempuan lain di lima desa lain, mengajarkan business model canvas dan ekologi rajungan. Mereka berharap dapat mempelajari lebih banyak metode perikanan berkelanjutan dan mendesak penegakan hukum untuk mengatasi masalah limbah dan alat tangkap yang tidak berkelanjutan.
Tentang Coral Triangle Center
Coral Triangle Center (CTC) adalah organisasi nirlaba yang berpusat di Indonesia dengan dampak regional dan global. Didirikan pada tahun 2010, CTC bekerja sama dengan masyarakat lokal, sektor swasta, pemerintah, dan mitra untuk memperkuat pengelolaan sumber daya laut di kawasan Segitiga Terumbu Karang. Kami mendukung program konservasi melalui situs-situs pembelajaran di Bali, Maluku, dan Timor-Leste.
Kami memimpin jaringan pembelajaran bagi para pemimpin perempuan, eksekutif pemerintah daerah, dan praktisi kawasan perlindungan laut di Indonesia dan negara-negara lainnya di kawasan Segitiga Terumbu Karang. Pusat Konservasi Laut kami di Bali menawarkan pelatihan konservasi laut terpadu dan kegiatan penjangkauan, pameran interaktif, serta pertunjukan seni dan budaya.
Sejak 2010 hingga 2023, CTC telah melindungi lebih dari 435.000 hektar habitat laut penting dan melatih lebih dari 7.600 orang untuk mendukung kawasan perlindungan laut dan pengelolaan perikanan berkelanjutan. Lebih dari 20.000 orang telah mengunjungi Pusat Konservasi Laut kami, terinspirasi untuk melindungi lautan. Informasi lebih lanjut di Coral Triangle Center.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
Jakarta, 23 November 2024 – Targetkan literasi aset kripto dan pertumbuhan komunitas yang signifikan, Bittime, platform crypto…
Jakarta, 23 November 2024 – Lintasarta secara resmi meluncurkan inisiatif AI Merdeka. Gerakan ini memperkuat…
Banyak praktisi marketing yang bimbang mengenai strategi yang tepat untuk jenis bisnis B2B (business-to-business) di…
Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
This website uses cookies.