BATAM – Bank Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri mengalami penurunan pada triwulan III-2018, yakni sebesar 3,74 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2018 sebesar 4,51 persen (yoy).
“Di kuartal III, kita di Kepri mengalami perlambatan cukup dalam dibandingkan dengan kuartal II-2018,” ungkap Kepala Kantor BI Kepri, Gusti Raizal Eka Putra pada Jumat (23/11/2018).
Gusti menjelaskan perlambatan perekonomian Kepri pada triwulan III-2018 dipengaruhi beberapa faktor.
Dari sisi pengeluaran, perlambatan ekonomi Kepri triwulan III 2018 disumbang oleh perlambatan konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan ekspor luar negeri.
Dari sisi lapangan usaha, perlambatan ekonomi Kepri disebabkan oleh penurunan kinerja sektor industri pengolahan, konstruksi dan perdagangan.
Saat ini, investasi justru memberikan kontribusi paling besar terhadap perekonomian Kepri, kontribusi pada triwulan II-2018 sebesar 41,90 persen dan pada triwulan III-2018 naik menjadi 43,44 persen.
“Ini adalah kinerja investasi terbaik Kepri,” kata Gusti.
Meskipun pertumbuhan ekonomi Kepri tengah mengalami penurunan, Gusti optimis perekonomian Kepri masih bisa tumbuh membaik pada kisaran 3,6-4,1 persen pada triwulan IV-2018.
Editor : Siska
Prestasi membanggakan kembali diraih oleh insan BRIlian. JackOne Band, grup musik yang beranggotakan pekerja dari…
BATAM - Touzen alias Ajun dituntut 18 Tahun penjara dan denda Rp3 Miliar pada kasus…
Sebagai bentuk komitmen dalam memperkuat hubungan kemitraan dengan dunia usaha dan memperluas layanan keuangan bagi…
JAKARTA - Perdana di Indonesia, produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah (KIK EBA…
Jakarta, 13–14 November 2025 – BRI Region 6/Jakarta 1 turut berpartisipasi dalam gelaran ASN Expo…
Rental motor kini menjadi salah satu sektor transportasi yang tidak kalah penting dibandingkan rental mobil…
This website uses cookies.