Categories: KRIMINAL

Polisi Selamatkan 29 PMI Ilegal di Kijang, Dua Pengurus Ditangkap

BATAM – Jajaran Ditreskrimum Polda Kepri berhasil menggagalkan pengiriman 29 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) Ilegal ke Malaysia di Kijang, Bintan Timur, Kepulauan Riau, Sabtu(24/8/2019).

Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Erlangga didampingi Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Kepri Kompol Dhani Catra Nugraha kepada wartawan di Mapolda Kepri, Senin(26/8/2019).

Erlangga menjelaskan, kronologis kejadian berawal dari adanya informasi dugaan tindak pidana penempatan PMI di daerah Kijang, Bintan Timur pada Sabtu(24/8) sekitar pukul 06.00 WIB.

“Saat dilokasi ditemukan yang diduga PMI Ilegal telah tiba di pelabuhan Kijang Bintan Timur dan dijemput oleh 2 orang pengurusnya menggunakan kendaraan roda empat selanjutnya ditampung di Tanjungpinang,” ujarnya.

Selanjutnya kata Erlangga, pada pukul 09.30 WIB berhasil mengamankan 2 orang pelaku Agustinus Bere alias Kolo dan Siprianus alias Sipri sebagai pengurus pengiriman PMI Ilegal ke Malaysia serta berhasil mengamankan 29 orang pekerja.

“8 orang merupakan perempuan dan 21 orang laki-laki berasal dari Nusa Tenggara Timur. Para PMI tersebut berangkat dari Kupang, NTT menggunakan Kapal Pelni tujuan Kepri dan tiba di pelabuhan Kijang,” terangnya.

Dua pengurus PMI Ilegal asal Kupang Ditangkap Polisi (Foto : Shafix)

Dari tangan para pelaku berhasil diamankan barang bukti diantaranya 2 unit Handphone Nokia warna silver dan merah, 2 buah paspor, 6 lembar tiket Pelni, 2 lembar tiket pesawat Lion Air dan 1 unit mobil angkutan jenis Suzuki futura warna putih.

Dijelaskan bahwa modus yang digunakan oleh pelaku adalah pengurus PMI Ilegal menerima pengiriman uang dari tekong yang berada di Malaysia untuk biaya pengiriman PMI Ilegal ke Malaysia. Uang dikirimkan melalui rekening mereka. Uang yang diterima sebesar Rp 2,5 Juta sampai dengan Rp 2,8 juta untuk satu orang PMI.

Atas perbuatannya para pelaku dijerat dengan pasal 81 Undang-undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 2017 tentang perlindungan pekerja migran Indonesia diluar negeri dan pasal 55 KUHPidana, dengan ancaman pidana paling lama 10 tahun penjara dan denda Rp. 15 Miliar.

 

 

Penulis : Shafix

Editor   : Rudiarjo Pangaribuan

 

 

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

INKOP TKBM Kembali Bekerja Sama dengan Port Academy untuk Penyelenggaraan Diklat KRK TKBM di Jakarta

Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…

4 jam ago

Collector Club: Event Pertama yang Hadirkan TCG One Piece Bahasa Inggris dan Budaya Pop di Indonesia!

Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…

6 jam ago

Layanan SIP Trunk Terbaik untuk Bisnis: Solusi Hemat Biaya Untuk Tingkatkan Komunikasi!

Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…

7 jam ago

Harga Minyak WTI Naik Tipis, Didukung Ketegangan Geopolitik dan Permintaan Tiongkok

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…

8 jam ago

Ini Dia Pilihan 10 Aplikasi Musik Online Terbaik di 2024

Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…

8 jam ago

Usai Cuti, Kepala BP Batam Dengarkan Laporan Kinerja dari Wakil Kepala BP Batam

BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…

8 jam ago

This website uses cookies.