JAKARTA – Presiden Joko Widodo sempat membahas soal investasi PT Freeport Indonesia saat menerima Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (20/4).
Hal ini diakui oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
“Tadi Presiden bicara sama Pence bagus tadi. Pence sangat puas dengan penjelasan Presiden. ‘Masa rakyat kita minta saham lebih banyak enggak boleh?'” kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/4).
Menurut Luhut, polemik perusahaan yang berpusat di Amerika Serikat itu hanya dibahas secara sepintas oleh Jokowi dan Pence.
Sisanya, kedua pimpinan negara lebih banyak bicara mengenai masalah kerja sama bilateral ekonomi Indonesia dan Amerika.
Perundingan dengan PT Freeport, lanjut Luhut, sudah hampir memasuki tahap final. Pekan depan, teknis mengenai kesepakatan antara pemerintah dan Freeport diharapkan sudah selesai.
“Kalau bisa lebih cepat lebih bagus. Kan lebih cepat lebih baik,” kata Luhut.
Perubahan penuh status kontrak karya (KK) Freeport ke Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) saat ini masih dalam tahap dirembuk bersama.
Dalam IUPK, perusahaan tambang memiliki kewajiban membangun smelter dan divestasi saham hingga 51 persen.
Sementara jika dalam waktu enam bulan ke depan belum ada progres pembangunan smelter, maka izin ekspor konsentrat Freeport dipastikan akan dicabut.
Editor : Rudiarjo Pangaribuan
Sumber : Kompas
Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan utama di pasar aset digital setelah seorang ekonom, Timothy Peterson, merilis…
Platform perdagangan aset kripto No. 1 di Indonesia, Tokocrypto, resmi membuka perdagangan token Aster (ASTER)…
BRI KCP Pasar Tanah Abang kini hadir lebih dekat dengan nasabah melalui layanan Weekend Banking.…
Jakarta, 8 Oktober 2025 - PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”), anak usaha BRI Group…
Dalam semangat mempererat sinergi dan membangun kebersamaan lintas lembaga, BRI Region 6/Jakarta 1 menggelar pertandingan…
Harga emas (XAUUSD) bertahan di atas $4.000. Pahami analisis dari HSB Investasi mengenai faktor yang…
This website uses cookies.