Categories: BISNIS

Produk Tembakau Alternatif Tekan Penyakit Akibat Kebiasaan Merokok

Kehadiran produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik (vape) dan produk tembakau yang dipanaskan, memberikan angin segar bagi perokok dewasa untuk beralih dari kebiasaan merokok. Pasalnya, kebiasaan merokok sering kali dikaitkan dengan risiko penyakit yang berbahaya bagi kesehatan. Setelah diteliti secara ilmiah, produk tersebut terbukti memiliki risiko lebih rendah daripada rokok sehingga bisa membantu perokok dewasa memperbaiki kualitas hidupnya.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR), Shoim Hidayat, menjelaskan bahwa produk tembakau alternatif menerapkan sistem pemanasan, sehingga hanya menghasilkan uap air atau aeosol, bukan asap seperti pada rokok.

“Melalui sistem pemanasan tersebut, produk tembakau alternatif mampu mengurangi paparan risiko zat berbahaya dan berpotensi berbahaya hingga 90-95 persen lebih rendah daripada rokok,” ujar Shoim.

Berhenti merokok secara langsung sulit dilakukan oleh perokok dewasa. Menurut jurnal psikologi bertajuk Success rates in smoking cessation: Psychological preparation plays a critical role and interacts with other factors such as psychoactive substances (2017), sebanyak 73% perokok ingin menghentikan kebiasaannya, tapi hanya 22% di antaranya yang benar-benar mencoba menghentikan kebiasaan tersebut, dan hanya 5% yang berhasil berhenti merokok tanpa bantuan profesional seperti terapis, psikolog, atau pemanfaatan produk tembakau alternatif.

Oleh sebab itu, perlu ada upaya pencegahan dan pengurangan potensi risiko penyakit berbahaya akibat kebiasaan merokok. Pemanfaatan produk tembakau alternatif dapat membantu perokok dewasa dalam meminimalisir potensi bahaya yang timbul dari kebiasaan merokok, termasuk penyakit kanker.

Selain memanfaatkan produk tembakau alternatif untuk beralih dari kebiasaan merokok, ada beberapa cara mencegah penyakit berbahaya, antara lain:

·      Menerapkan gaya hidup sehat dengan berolahraga dan aktivitas yang teratur

·      Mengatur waktu tidur agar badan mendapatkan istirahat yang cukup

·      Mengubah pola makan menjadi lebih sehat dengan mengonsumsi sayuran, buah-buahan, dan sumber protein yang cukup, serta mengurangi makanan olahan

·      Hindari konsumsi minuman beralkohol

·      Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan

Tidak ada kata terlambat untuk memulai kebiasaan hidup sehat sehingga risiko penyakit bisa ditekan semaksimal mungkin. Selain itu, pemanfaatan inovasi teknologi juga dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas hidup dan mengurangi potensi penyakit berbahaya.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Pondra - SWARAKEPRI

Recent Posts

Mendesain Ruang untuk Brainstorming Kelompok yang Efektif: Menciptakan Lingkungan yang Mendorong Kreativitas dan Kolaborasi

Artikel "Designing Spaces for Effective Group Brainstorming" oleh Melvin Halpito, Managing Director MLV Teknologi, membahas…

3 jam ago

BINUS @Bekasi Bukan Sekadar Kampus, Tapi Solusi Masa Depan SDM Indonesia

Indonesia tengah menghadapi tekanan ekonomi yang kompleks dan multidimensi. Ketidakstabilan global yang dipicu oleh ketegangan…

1 hari ago

Solo Terintegrasi, Stasiun dan Terminal Terhubung, Efisienkan Perjalanan Masyarakat Pada Saat Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi para pelanggan,…

3 hari ago

MAXY Academy Buka Sesi Konsultasi Gratis untuk Bantu Anak Muda Temukan Jalur Karier Digital

Jakarta, Kompas – Di tengah meningkatnya minat generasi muda untuk berkarier di dunia digital, masih…

3 hari ago

KA Bandara di Yogyakarta Catat Ketepatan Waktu 99,8% Selama Masa Angkutan Lebaran 2025

Yogyakarta — KA Bandara area Yogyakarta mencatat ketepatan waktu keberangkatan (on-time performance/OTP) yang sangat tinggi…

3 hari ago

Bitcoin Stabil di $84.000, Sentimen Pasar Masih Dibatasi Kekhawatiran Perang Dagang

Harga Bitcoin tercatat stabil pada level $84.447 pada Senin pagi (14/4), di tengah sentimen pasar…

3 hari ago

This website uses cookies.