Categories: Lingga

Promosikan Ciri Khas Melayu, Pemkab Lingga Akan Adakan Lomba Bedil

LINGGA – Pemerintah Kabupaten Lingga melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Lingga akan melaksanakan perlombaan permainan tradisional anak Melayu Lingga.

Selain itu kegiatan tersebut juga mempromosikan ciri khas anak Melayu serta wisata yang ada di kabupaten Lingga.

Adapun jenis perlombaan yang akan dilaksanakan adalah perlombaan bedil dengan Tema “Dentum Ramadhan” yang mana perlombaan tersebut akan dilaksanakan pada bulan suci ramadhan tahun 2022 ini.

Yang mana pelaksanaan tersebut akan dilaksanakan pada 27 April hingga 29 April 2022 mendatang di Lapangan Hang Tuah Daik Lingga.

Sudah lama tidak terdengar dentuman khas bedil atau meriam bambu di perkotaan Daik yang biasanya membahana selama bulan Ramadhan.

Rasa kerinduan tersebut memunculkan kembali permainan tradisional tersebut lewat perlombaan ini dan mengajak masyarakat Kabupaten Lingga bersaing membunyikan bedilnya dan mewarnai indahnya bulan suci ini.

Wakil Bupati Lingga, Neko wesha Pawelloy mengatakan bahwa kegiatan perlombaan Bedil dengan tema, Dentum Ramadhan ini saat positif sekali dalam keadaan bulan suci ramadhan ini, karena disamping melaksanakan puasa juga masyarakat bisa terhibur dengan adanya kegiatan ciri khas melayu.

Disamping itu Neko juga mengungkapkan, tidak hanya perlombaan seperti ini yang harus adakan, untuk kedepannya di Bidang Parawisata kita sebagai pemerintah Daerah juga akan banyak melakukan pembenahan-pembenahan terhadap wisata yang ada di kabupaten Lingga.

Seperti halnya tempat wisata yang ada di Dabo singkep permandian air panas, yang mana seperti kita tau banyak sekali pengunjung baik itu dari masyarakat lokal maupun pengunjung yang dari luar daerah, karena dapat langsung merasakan panasnya air yang ada secara alami.

“Tinggal saja nanti pemerintah daerah akan melakukan pembenahan terhadap pembangunan terhadap peralatan dan pararana yang ada”, jelas Neko.

Ungkan Neko lagi, seperti wisata kerajaan-kerajaan yang ada di Kabupaten Lingga sangatlah banyak seperti wisata kerajaan yang berada di Desa Mepa.

Mepar merupakan pintu masuk Kabupaten Lingga, adalah pulau yang kaya sejarah dan adat budaya. Kearifan lokal yang masih terjaga ditengah hiruk-pikuknya moderenisasi. Cagar budaya yang masih berdiri kokoh sebagai benteng pertahanan di masa kesultanan Lingga-Riau-Johor-Pahang, menjadi saksi bisu betapa pentingnya pulau ini.

Dari catatan sejarah Lingga merupakan pusat tamaddun yang cukup lama, lebih kurang 113 tahun menjadi pusat pemerintahan para Sultan Melayu di Daik.

“Sejak 1787 sampai 1900-an, umur yang panjang dan tua menjadi sebuah pusat pemerintahan. Barulah pada tahun 1900, menjelang penghapusan kesultanan oleh Belanda, pusat pemerintahan dipindahkan ke Pulau Penyengat,” kata Neko.

Lanjutnya, Neko Apalagi peran penting pulau Mepar, tentu tak lepas dari catatan sejarahnya. Dengan adanya makam Temenggung Jamaluddin, Datok Kaya Motel, benteng-benteng Mepar, serta cerita meriam sumbing.

Dan masih banyak lagi tempat-tempat wisata yang berpotensi yang belum banyak diketahui oleh wisatawan dari luar daerah contoh kecil seperti:

Pendakian Gunung Daik Bercabang Tiga

Pendakian gunung Daik Lingga yang mana diketahui mempunyai kemiringan yang sangat ekstrim yang memiliki tiga puncak yaitu, Gunung Daik, Gunung Pejantan, dan juga Gunung Cindai Menangis.

Pulau Benan, Beranda Kabupaten Lingga yang Mempesona

Pulau Benan adalah satu dari beberapa pulau terluar kabupaten Lingga. Lokasinya berada di ujung paling utara hingga disebut juga sebagai berandanya kabupaten Lingga. Pulau ini belum lama diperkenalkan sebagai salah satu tujuan wisata. Sehingga suasana sepi dan alami bakal traveler dapati saat singgah di pulau ini.

Pemandian Air Terjun Desa Resun.

Air Terjun Resun telah dikonsep sebagai tujuan wisata alam yang cukup baik. Di bawah terjunan air dibangun kolam pemandian yang dikepung oleh pepohonan yang rindang. Sumber air yang berasal dari air terjun pun memiliki kualitas yang bersih dan jernih. Dari Daik, ibukota kabupaten Lingga, air terjun ini bisa diakses dengan kendaraan bermotor selama 20-25 menit saja.

Museum Damnah yang ada di Daik Lingga

Museum Damnah banyak sekali kisah sejarah kerajaan-kerajaan yang mana museum tersebut terletak tidak jauh dari pusat perkotaan di kabupaten Lingga serta berbagai alat peraga kerajaan Melayu Depo dahulu ditampilkan di dalam Museum tersebut.

Selain itu, masih banyak lagi tempat-tempat wisata yang mempunyai potensial yang berada di Kabupaten Lingga. Pemerintah Kabupaten Lingga tinggal melakukan pembenahan serta mempromosikan dalam mendorong pengunjung wisawatan dari luar kabupaten Lingga./Ruslan

Redaksi

Recent Posts

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

8 menit ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

7 jam ago

Uji Kompetensi Bahasa Inggris, 32 Tim Peserta Ikuti Yos Sudarso Debating Championship 2024

BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…

7 jam ago

Gugatan HNSI Batam terhadap Kapal MT Arman 114 Diputus N.O

BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…

7 jam ago

Inovasi Pengembangan Infrastruktur, BP Batam Dianugerahi Awarding tvOne

BATAM - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) mendapatkan Penghargaan Inovasi Pengembangan Infrastruktur dalam Malam Penganugerahan…

8 jam ago

BRI-MI Raih Penghargaan sebagai The Most Popular Brand of the Year 2024

BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali menorehkan prestasi. Kali ini, BRI-MI diganjar penghargaan yang diberikan oleh…

10 jam ago

This website uses cookies.