Categories: DUNIA

Prospek Ekonomi Tiongkok Setelah Perubahan Kebijakan COVID-19

BEIJING – Pengumuman yang baru saja dirilis Tiongkok tentang perubahan kebijakan Covid-19 menarik perhatian berbagai pihak, terutama potensi dampak negatif dari perubahan kebijakan ini terhadap ekonomi.

Memang benar, Tiongkok dapat menemui beberapa tantangan dalam angka belanja ritel dan pengeluaran konsumen pada tahap awal ketika memperlonggar kebijakan pengelolaan Covid-19. Namun, pelonggaran kebijakan Covid-19 bukan berarti pemulihan ekonomi segera terjadi.
Lonjakan kasus penularan Covid-19 dapat melanda setiap negara—tak hanya Tiongkok, dan masyarakat membutuhkan waktu sebelum beraktivitas kembali di berbagai gerai dan restoran.

Meski demikian, data terbaru telah menunjukkan pemulihan aktivitas konsumsi di Tiongkok. Sejak perubahan kebijakan Covid-19, tingkat kunjungan di beberapa bioskop di Beijing kembali mencapai 75% dari tingkat reguler. Sementara, restoran ternama mencatat arus kunjungan lebih dari 80%, seperti dilaporkan Kantor Berita Xinhua, Tiongkok.

Setelah optimasi respons Covid-19 dilakukan, masyarakat Tiongkok akan lebih berminat berlibur dan berbelanja. Sektor konsumsi akan menjadi motor penggerak utama dalam pertumbuhan ekonomi, menurut Kepala Ekonom China Securities Huang Wentao lewat wawancara terbaru dengan Xinhua.

Wu Chaoming, Kepala Ekonom Chasing International Economic Institute, menilai, angka konsumsi per kapita masyarakat Tiongkok akan meningkat dari 8% menjadi 12% pada tahun baru ini.

Banyak perusahaan asing turut optimis atas prospek ekonomi Tiongkok. “Meski (pelonggaran kebijakan penanganan Covid-19) dapat menimbulkan beberapa tantangan jangka pendek, kami menilai, pemulihan akan terjadi dalam jangka panjang,” kata Kenichi Tanaka, President, Fujifilm (China) Investment Co., Ltd, seperti dilaporkan Xinhua.

Sebenarnya, pemberlakuan kebijakan antivirus yang ketat selama tiga tahun terakhir telah menimbulkan beberapa kendala. Namun, ekonomi Tiongkok berhasil memperkuat daya tahannya. Menurut Kepabeanan Tiongkok, nilai perdagangan barang Tiongkok meningkat 8,6% secara tahunan menjadi RMB 38,34 triliun (US$ 5,78 triliun) sepanjang 11 bulan pertama pada 2022.

Di tengah kemerosotan ekonomi yang dipicu oleh virus di seluruh dunia, produk domestik bruto (PDB) Tiongkok mengalami pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 4,6% dari Triwulan III-2019 hingga Triwulan III-2022, menurut Organization for Economic Cooperation and Development.

Kinerja ini jauh di atas angka pertumbuhan PDB rata-rata dunia. Angka pertumbuhan PDB Amerika Serikat—perekonomian terbesar di dunia—tercatat sebesar 1,6% pada periode serupa. Pertumbuhan PDB negara-negara maju lain, termasuk Jerman, Perancis, Inggris, dan Jepang, bahkan berada di bawah 0,5%.

Page: 1 2

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Pembangunan Proyek Ekosistem Industri Baterai EV Bisa Dukung Transisi Energi

Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengapresiasi langkah Grup MIND ID dalam membangun proyek ekosistem industri…

7 jam ago

Pemesanan Tiket Kereta Api Bisa Dilakukan Lebih Dekat dengan Jadwal Keberangkatan

Palembang, 11 Juli 2025 - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai tanggal 10 Juli 2025…

13 jam ago

Bangun Benteng Hijau, PT Hino Finance Indonesia Tanam Ribuan Mangrove di Wonorejo, Surabaya

Dalam rangka memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Hino Finance Indonesia berkolaborasi dengan LindungiHutan dalam…

16 jam ago

BRI Manajemen Investasi Sabet Dua Penghargaan Best Asset Manager dari Alpha Southeast Asia 2025

PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat regional. Dalam ajang Alpha…

17 jam ago

REA Berdayakan Lebih dari 600 Petani Swadaya di Kalimantan Timur untuk Kepatuhan EUDR dan Sertifikasi RSPO dengan Dukungan Teknis dari KOLTIVA

REA menjalankan program SHINES untuk mendukung lebih dari 600 petani swadaya di Kutai, Kalimantan Timur,…

17 jam ago

ANTAM Raih Apresiasi ICDX Berkat Komitmen Energi Bersih di UBPP Logam Mulia

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM memperoleh apresiasi dari Indonesia Commodity & Derivatives Exchange…

17 jam ago

This website uses cookies.