LINGGA – Puluhan warga Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga mendatangi kantor Kepala Desa setempat untuk memprotes adanya dugaan ketidakadilan dalam pendataan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya(BSPS), Rabu(24/10/2018) pagi.
Warga menuding Pemerintah Desa Batu Berdaun tidak bersikap adil terhadap masyarakat, karena ada oknum pegawai pemerintah Desa berinisal SR yang masuk dalam pendataan BSPS tersebut.
Syaprizal(30), salah satu warga mengaku sangat keberatan dengan tindakan Pemerintah Desa, karena masih banyak masyarakat berpenghasilan rendah (MPR) yang semestinya didata daripada oknum pegawai yang dianggap mampu.
“Kami merasa keberatan dengan tindakan yang dilakukan oleh oknum pemerintah desa batu berdaun ini, malah oknum pemerintah desa yang dapat bantuan tersebut,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya bernama Rizal (30). Dia meminta Kepala Desa bertanggung jawab atas ketidakadilan tersebut.
“Kami minta Kepala Desa mengambil langkah untuk menghapus dan mencabut nama pendapatan batuan yang atas nama SR,” ujarnya.
Kepala Desa Batu Berdaun, Zainal Abidin menyampaikan permintaan maaf kepada warga yang protes atas adanya kelalaian dalam pendataan BSPS tersebut.
Dia juga berjanji akan menghapus nama oknum pegawai berisnial SR tersebut dari pendataan bantuan BSPS.
“Nama SR akan saya batalkan untuk BSPS tersebut,” pungkasnya.
Penulis : Ruslan
Editor : Rudiarjo Pangaribuan
Inilah beberapa cara merawat kompor tanam gas agar awet, aman, dan tetap elegan. Dengan rutin…
Jakarta Timur – Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan…
PT Pelindo Solusi Logistik (“SPSL”) sebagai subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo mempertegas komitmennya mendukung upaya global…
PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) percaya bahwa penguatan penerapan Tata Kelola, Manajemen…
Pernikahan sering kali dianggap sebagai momen paling berharga dalam hidup seseorang. Ia bukan hanya tentang…
Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan utama di pasar aset digital setelah seorang ekonom, Timothy Peterson, merilis…
This website uses cookies.