Categories: BISNIS

Seminar “Teaching in Digital Age” Sukses Digelar: Pembelajaran Aman, Cerdas, dan Inovatif

Seminar bertajuk “Teaching in Digital Age: Safe, Smart, and Innovative Approaches for Student Growth” yang diselenggarakan oleh Kementrian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama dengan JSC Positive Technologies, Digital Siber Oase Nusantara (DSON), Ikatan Peneliti dan Inovator Pemerintahan Indonesia (IPINDO), dan Universitas Saintek Muhammadiyah pada Selasa (9/9), berlangsung dengan sukses dan penuh antusiasme.

Dengan hadirnya pembicara nasional maupun internasional, seminar ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi para pendidik, tetapi juga menegaskan pentingnya literasi digital dan keamanan siber sejak dini. Seminar ini menegaskan bahwa digitalisasi pendidikan bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak untuk mempersiapkan generasi masa depan. Melalui kolaborasi pemerintah, akademisi, dan industri, ekosistem pembelajaran digital yang aman, cerdas, dan inovatif dapat diwujudkan, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi tantangan global di era digital.

Pandangan Strategis dalam Pembukaan

Seminar dibuka pukul 14.00 WIB oleh Dr. Faiz Rafdhi, M.Kom., rektor Universitas Saintek Muhammadiyah. Ketua Komisi X DPR RI, Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, M.P.P., dalam sambutannya menekankan pentingnya kebijakan adaptif dalam pendidikan. “Transformasi digital dalam pendidikan tidak boleh hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga harus membentuk generasi yang berkarakter,” ujarnya.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Kemendikdasmen, Gogot Suharwoto, S.Pd., M.Ed., Ph.D., dalam presentasinya menyoroti perlunya literasi digital sejak dini. “Anak-anak harus dibekali keterampilan menggunakan teknologi dengan bijak agar terlindungi dari dampak negatif dunia digital,” tegasnya. Dalam sambutannya, Kepala BPSDM Komdigi, Dr. Ir. Bonifasius Wahyu Pudjianto, M.Eng., menambahkan: “Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk memperkuat kapasitas guru dalam memanfaatkan teknologi pendidikan secara optimal.”

Sambutan tokoh-tokoh strategis di bidang pendidikan dan kebijakan nasional tersebut sekaligus memberikan kerangka besar bahwa digitalisasi pendidikan bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak untuk mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia menghadapi masa depan.

Sesi Materi yang Inspiratif

Setelah sesi pembukaan, seminar menghadirkan dua narasumber internasional yang memberikan perspektif global tentang pendidikan di era digital. Nadezhda Kurlovich, Educational Program Manager di Positive Technologies, Rusia, membawakan materi Introduction to Cyber Security Education. Ia menekankan pentingnya literasi keamanan siber sejak dini, mengingat anak-anak dan remaja merupakan pengguna aktif teknologi yang rentan terhadap ancaman digital. Selain mengembangkan program pendidikan untuk institusi akademik di Rusia maupun internasional, Nadezhda juga meluncurkan inisiatif global Positive Hack Camp dan aktif menjadi pembicara di berbagai konferensi keamanan informasi.

Pembicara berikutnya adalah Colin Li, Global Education Consultant & Training Specialist asal Tiongkok, yang berpengalaman bekerja sama dengan UNESCO, NMC, CoSN, China National Institute of Education Sciences, Beijing Normal University, serta berbagai lembaga pemerintah dan organisasi internasional. Dalam sesinya bertajuk Effects of Technology on Student Learning, Colin menampilkan data dan studi kasus tentang bagaimana teknologi dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sekaligus menimbulkan tantangan baru seperti distraksi dan kesenjangan akses.

Para peserta dari kalangan guru, akademisi, hingga praktisi pendidikan tampak aktif berpartisipasi. Diskusi berlangsung interaktif, dengan beragam pertanyaan seputar keamanan data siswa, efektivitas platform pembelajaran daring, hingga strategi konkret mengintegrasikan teknologi ke dalam kelas tanpa mengurangi esensi tatap muka. “Saya mendapat banyak wawasan praktis yang dapat diterapkan di sekolah,” ungkap salah satu guru peserta seminar. Diskusi dalam seminar ini diharapkan dapat menjadi inspirasi konkret bagi dunia pendidikan Indonesia untuk terus beradaptasi dan berinovasi di era digital.

Acara ini menjadi tonggak penting bagi para pendidik, pemerhati pendidikan, dan praktisi teknologi untuk membahas strategi mengajar di era digital yang aman, cerdas, dan inovatif untuk membentuk generasi masa depan yang kompeten dan berdaya saing global. Lebih dari itu, seminar ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor—pemerintah, akademisi, dan industri—merupakan kunci dalam menciptakan ekosistem pembelajaran digital yang aman, cerdas, dan inovatif di Indonesia.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Pondra - SWARAKEPRI

Recent Posts

BRI Finance Jaga Optimisme Pembiayaan Alat Berat Hingga Akhir Tahun

Jakarta, 8 Oktober 2025 - PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”), anak usaha BRI Group…

12 menit ago

Perkuat Sinergi, BRI Region 6/Jakarta 1 Gelar Laga Persahabatan Mini Soccer Bersama Kementerian PKP

Dalam semangat mempererat sinergi dan membangun kebersamaan lintas lembaga, BRI Region 6/Jakarta 1 menggelar pertandingan…

35 menit ago

Harga Emas (XAUUSD) Stabil di Atas Level $4.000 Ditopang Kekhawatiran Shutdown AS

Harga emas (XAUUSD) bertahan di atas $4.000. Pahami analisis dari HSB Investasi mengenai faktor yang…

16 jam ago

JackOne Band BRI Region 6/Jakarta 1 Berpartisipasi dalam Band Competition 2025

Dalam semangat kolaborasi dan kreativitas tanpa batas, JackOne Band yang beranggotakan dari Pekerja BRI Region…

23 jam ago

BRI Branch Office Gunung Sahari Gelar Sosialisasi Junio Smart di SMK Strada

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Branch Office Gunung Sahari menggelar kegiatan sosialisasi…

1 hari ago

Jurusan Sistem Informasi Bandung: Pilihan Terbaik, Masa Depan Digital di SATU University

Bandung sebagai kota pelajar menjadi salah satu tempat berkumpulnya kampus dengan reputasi terbaik di Indonesia,…

2 hari ago

This website uses cookies.