Categories: PERISTIWA

Seorang Warga Batam Diisolasi di RSUD Embung Fatimah, Sample Darah Diuji Lab

BATAM-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, mengisolasi seorang pasien Warga Negara Indonesia (WNI) asal Batam, yang diduga terinfeksi virus novel Corona.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmaryadi, pada Kamis (30/01/2020) pagi.

“Ada kecurigaan TBC, ada kecurigaan pneumonia sebab lain dan dibuatlah suspect corona. Pasien kini sedang dalam pengawasan tim medis,” terang Didi dalam keterangan rilisnya.

Didi menambahkan, pasien laki-laki berusia 40 tahun itu riwayatnya merupakan pekerja tugboat Singapura. Ia dibawa oleh crew kapal ke Batam dan mendapatkan penanganan medis sejak Rabu (29/1/2020) kemarin.

“Pasien ini tiba dari Singapura siang kemarin. Masuk ke Batam melalui Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre. Di sana pasien awalnya timbul gejala demam, batuk dan sesak. Kata Bosnya disuruh pulang ke Indonesia,” ujarnya.

Lanjut Didi, saat masuk Batam telah dilakukan pengecekan suhu tubuh dan pemeriksaan dengan thermal scanner. Karena setelah ditanyakan kawan-kawan di KKP, katanya yang bersangkutan mengkonsumsi obat demam sehingga masuk disini demamnya tidak terdeteksi.

“Dia sempat pulang ke rumahnya sebentar lalu gejala muncul dan mencari pertolongan ke RSUD Embung Fatimah. Dan langsung ditangani oleh tim dokter yang dipimpin dr Sianturi, dan setelah itu ditempatkan di ruang khusus atau ruang isolasi,” kata Didi.

Meski demikian, kata Didi, pasien tersebut tidak mengalami gejala yang akut, seperti gejala pernapasan akut dan lainnnya. Namun demikian, pihaknya bersama RSUD Embung Fatimah tetap harus melakukan penanganan serius kepada pasien.

“Telah dilakukan pemeriksaan intensif oleh dr Sianturi. Sejauh ini gejala yang dialami tidak akut atau tidak terlalu serius. Namun, tetap harus ditangani. Tentu kami juga tak ingin nanti dibilang kecolongan menangani masalah ini,” tuturnya.

Ia menambahkan, pasien tersebut nanti tim gabungan medis akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan mengambil sampel.

“Jadi saat ini sampelnya sudah diambil dan tadi pagi sudah dibawa ke Jakarta untuk diperiksa di laboratorium Kementerian Kesehatan, hasilnya tiga hari baru diketahui apakah positif atau negatif Corona,” kata Didi.

 

 

 

(Elang)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Pembangunan Proyek Ekosistem Industri Baterai EV Bisa Dukung Transisi Energi

Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengapresiasi langkah Grup MIND ID dalam membangun proyek ekosistem industri…

7 jam ago

Pemesanan Tiket Kereta Api Bisa Dilakukan Lebih Dekat dengan Jadwal Keberangkatan

Palembang, 11 Juli 2025 - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai tanggal 10 Juli 2025…

12 jam ago

Bangun Benteng Hijau, PT Hino Finance Indonesia Tanam Ribuan Mangrove di Wonorejo, Surabaya

Dalam rangka memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Hino Finance Indonesia berkolaborasi dengan LindungiHutan dalam…

16 jam ago

BRI Manajemen Investasi Sabet Dua Penghargaan Best Asset Manager dari Alpha Southeast Asia 2025

PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat regional. Dalam ajang Alpha…

16 jam ago

REA Berdayakan Lebih dari 600 Petani Swadaya di Kalimantan Timur untuk Kepatuhan EUDR dan Sertifikasi RSPO dengan Dukungan Teknis dari KOLTIVA

REA menjalankan program SHINES untuk mendukung lebih dari 600 petani swadaya di Kutai, Kalimantan Timur,…

17 jam ago

ANTAM Raih Apresiasi ICDX Berkat Komitmen Energi Bersih di UBPP Logam Mulia

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM memperoleh apresiasi dari Indonesia Commodity & Derivatives Exchange…

17 jam ago

This website uses cookies.