TANJUNGPINANG – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri Tjetjep Yudiana angkat bicara terkait adanya pasien yang diduga terkena virus Corona di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Kota Batam.
“Yang jelas belum positif virus Corona, sekarang pasien lagi diobservasi,” ujarnya di Pelabuhan SBP, Tanjungpinang, Kamis (30/1/2020) siang.
Ia menuturkan, pasien tersebut masih diisolasi sejak tadi malam. Jadi butuh waktu sepekan untuk mengetahui apakah pasien tersebut positif corona atau tidak.
Tjetjep mengungkapkan, sejauh ini di Kepri sudah 11 orang yang diperiksa diduga terpapar virus Corona. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan dengan hasil 10 orang negatif, dan satu orang lagi masih diobservasi yang di Batam sekarang ini.
“Itu sedang dalam observasi. Penyakit penemuan ini banyak di indonesia, seperti flu juga bisa demam bisa batuk. Jangan sampai penyakit itu ada di tempat kita lantas kita langsung mendiagnosis itu virus corona, untuk menetapkan virus corona butuh waktu satu minggu dan haruslah ditambah pemeriksaan laboratorium,” jelas Tjetjep.
Dalam mengantisipasi virus corona, semua tenaga medis yang ada di Kepri dilibatkan.
“Yang paling berperan untuk mengetahui Virus Corona ini tenaga medis spesialis anak-anak, medis spesialis paru dan spesialis penyakit dalam, karena ini ahlinya, mereka yang lebih tahu,” pungkasnya.
(Ism)
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
Jakarta, 19 November 2024 - Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pertumbuhan transaksi…
This website uses cookies.