BATAM – Satu siswa kelas 10 SMAN 1 Batam atas nama Faza yang sedang mengikuti kegiatan pramuka di sekolah harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) saat tengah mengikuti event Pramuka yang dilaksanakan sekolah, Sabtu, (26/8) sore. Faza sempat dilarikan ke RS BP Batam, namun tidak terselamatkan, hingga pada akhirnya meninggal dunia.
Kapolsek Sekupang, Kompol Zainal Abidin Christoper Tamba, membenarkan bahwa siswa SMAN 1 BATAM yang bernama, Faza ini meninggal dunia di ruang UGD RS BP Batam.
“Benar, yang bersangkutan saat ini telah dibawa oleh pihak keluarganya ke Pulau Terung untuk dikebumikan,” ujarnya kepada SwaraKepri, Sabtu(26/8) malam,
Kata dia, berdasarkan hasil pemeriksaan di RS BP Batam tidak ada tanda-tanda kekerasan terhadap tubuh siswa tersebut, dan pihak keluarga dari Faza juga telah menerima jenazahnya, dan saat ini telah dibawa ke pulau Terung menggunakan kapal pompong untuk dikebumikan.
“Siswa ini merupakan salah satu murid yang berada di kelas online, dan ini kali pertamanya ia sekolah secara offline karena ada kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan pihak Sekolah,” jelasnya.
Ia menjelaskan, kronologi singkat peristiwa tersebut, siswa bernama Faza ini awal kegiatan memang sedang dalam kondisi tubuh yang kurang sehat, pada saat siang hari Faza sempat mendapatkan perawatan dari pihak Sekolah dan pihak Sekolah sempat memberitahu keluarga Faza yang berada di Patam Lestari mengenai kondisi Faza tersebut.
Namun, Faza meminta kepada pihak Sekolah bahwa ia tidak ingin pulang dan ingin tetap ikut kegiatan Pramuka tersebut.
“Sore harinya sekitar pukul 16.00 WIB kondisi dari siswa ini semakin memburuk sehingga pihak Sekolah melarikan dia ke RS Batam. Sempat mendapatkan perawatan intensif di UGD RS BP Batam dan kemudian dinyatakan meninggal dunia,” jelasnya.
Kepala Sekolah SMAN 1 Batam, Bakthiar mengatakan, pagi hari anak kita tidak mengalami kejanggalan apa-apa, padahal pagi sekitar jam 10 dia sempat mengantar adik sepupunya ke Sekolah. dia tidak ada riwayat sakit.
“Tiba-tiba dia ketika sampai di sekolah dia merasa pusing. kita sempat telepon orangtuanya untuk dijemput namun anak kita ini dia tidak mau untuk dijemput. Ketika sore harinya, anak kita ini mengalami mual dan sempat mengalami munta-muntah dan kita larikan ke Rumah Sakit, dan di situlah ia meningga,”ujarnya.
Pantauan di lokasi, para orang tua siswa ramai berdatangan guna melihat kondisi anak-anak nya. Banyak anak di jemput oleh orang tuanya, karena cemas akan kondisi anak-anaknya atas kejadian salah satu peserta yang meninggal tersebut./Shafix
Jakarta, 23 November 2024 – Lintasarta secara resmi meluncurkan inisiatif AI Merdeka. Gerakan ini memperkuat…
Banyak praktisi marketing yang bimbang mengenai strategi yang tepat untuk jenis bisnis B2B (business-to-business) di…
Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
This website uses cookies.