BATAM – Calon wakil Gubernur nomor urut 2, Suryani mengaku akan memberikan kepastian status lahan bagi warga Bengkong Wahyu yang saat ini belum mendapatkan kejelasan legalitas status lahan dari pemerintah.
Hal ini disampaikan pada saat kegiatan kampanye pasangan calon (Paslon) Isdianto-Suryani (INSANI) di Fasum RT 02 RW 017, Bengkong Wahyu, Batam, Minggu (22/11/2020).
“Terkait status hutan lindung atau status lahan ini kami pastikan pasangan Isdianto-Suryani akan berpihak kepada warga, karena memang saat ini juga ada namanya reforma agraria nanti kita akan tinjau bagaimana untuk kelanjutan dari status lahan di Kota Batam khususnya untuk Bengkong Wahyu ini,” ujarnya.
Selain itu, terkait dengan keluhan warga Bengkong Wahyu yang sampai hari ini juga belum mendapatkan saluran air bersih.
Suryani juga mengaku akan terus berkomitmen kepada warga untuk memastikan keluhan-keluhan warga tersebut akan terakomodir oleh Paslon INSANI.
“Mengenai air bersih, mungkin karena status lahan disini masih dianggap hutan lindung oleh ATB pada waktu itu, tetapi saat ini untuk pengelolaan air bersih sudah beralih dari ATB ke PT. Moya dan kita tidak tahu apakah PT. Moya ini sama dengan ATB dalam menajemen airnya dan kedepan tentu kalau masalah lahannya sudah clear saya kira tidak ada masalah lagi untuk memasukan air bersih disini,” jelasnya.
Sementara itu, terkait isu-isu miring yang mengatakan Suryani dan partainya tidak pro kepada kaum minoritas secara tegas Suryani membantah hal tersebut di hadapan warga.
“Ini bukan karena saya kampanye bukan, mungkin karena selama ini komunikasi kita yang belum terjalin ya bapak-bapak ibu-ibu ditambah lagi saya berasal dari PKS mungkin dianggapkan sebagai apa,” ujarnya.
“Padahal bapak-bapak ibu-ibu stigma yang dialamatkan itu tidak benar. Kalau memang benar pasti PKS tidak akan lolos jadi partai di Negeri kita. Tetapi untuk di Kepri sendiri PKS itu nomor 3 perolehan suara terbanyak di DPRD Kepri,” tegasnya.
Kata dia, terkait ke Bhineka Tunggal Ikaan sejak dahulu pihaknya sudah Bhineka Tungga Ika sehingga tidak perlu diragukan lagi terkait toleransi beragama yang ada di pihaknya.
“Jadi mohon kepada masyarakat untuk kemudian mempermasalahkan hal seperti itu, Bhineka Tunggal Ika sudah kita lewati kita tinggal menjaganya agar saling menghormati. Agar sama-sama tidak memaksakan kehidupan beragamanya karena itu sudah diatur dalam Undang-undang Dasar 1945 dan di Pancasila,” bebernya.
“Jadi tidak usah lagi dipermasalahkan, kita ini sudah NKRI jadi bukan hanya slogan ya bapa-ibu. Saya juga memastikan pasangan Isdianto-Suryani (INSANI) yang artinya manusiawi sesuai dengan manusia,” ujarnya.
“Insyallah untuk kedepan INSANI akan membangun dalam keberagaman. Tidak bisa hanya satu kelompok tertentu membangun Kepri harus bekerjasama karena ada berbagai Suku, Agama dan Ras yang ada di Kepri,”pungkasnya./Shafix(r)
SEOCon Forum Bali 2024, konferensi digital marketing terbesar di Asia Tenggara, dengan bangga mengumumkan bahwa…
Celebrate New Year’s Eve 2024 at Café del Mar Bali with an electrifying lineup featuring…
WSBP mengajak 25 siswi SMA Negeri 1 Kalijati untuk untuk memahami pentingnya kesempatan berkarir perempuan…
URALA Indonesia, Digital PR Agency di Indonesia, berkomitmen untuk selalu menghadirkan lingkungan kerja yang baik,…
Surabaya, 19 November 2024 – Tim Wirausaha Merdeka (WMK) UNESA memperkenalkan Ur’Ball, inovasi bakso berbahan…
Scati, pemimpin global dalam solusi keamanan inovatif, dengan bangga mengumumkan penunjukan MLV Teknologi sebagai distributor…
This website uses cookies.