Categories: PERISTIWA

Staf Krakatau Steel Ditangkap Densus 88

JAKARTA-Manajemen PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), emiten BUMN baja yang berbasis Cilegon, Banten, membenarkan salah satu pegawainya ditangkap Densus 88 karena menjadi terduga teroris.

Sentimen ini tidak banyak membuat persepsi pasar berubah karena saham KRAS pada Jumat ini hanya turun 0,65% di level Rp 304/saham dengan catatan net buy (beli bersih) asing Rp 56,33 juta.

“Iya benar [ditangkap Densus 88], [pegawai] setingkat supervisor,” kata Pria Utama, Sekretaris Perusahaan KRAS, saat dihubungi Jumat pagi ini (15/11/2019).

Dia menjelaskan dengan posisi sebagai supervisor atau pengawas, artinya karyawan tersebut berkarier dari lulusan SMA. Terkait dengan status karyawan tersebut, Pia menjelaskan masih menunggu informasi lebih lanjut terkait dengan proses hukum tersebut.

“Kita lihat dulu, kita belum tahu kondisi seperti apa, kan belum ada informasi lebih lanjut seperti apa. [Soal sanksi] dilihat dulu, lihat seperti apa, kalau sudah ada kejelasan ada kepastian baru kita [sanksi], sekarang belum,” tegasnya.

Menteri BUMN Erick Thohir memberikan pernyataan terkait dengan ditangkapnya salah satu pegawai perusahaan BUMN yang kemudian diketahui yakni pegawai KRAS ini.

“Terorisme adalah tindak kejahatan yang bisa menimbulkan ketakutan masif, menimbulkan korban, merusak objek vital yang strategis, juga mengancam keamanan negara. Saya rasa tidak ada satu orang pun yang mendukung aksi teror,” tegas Erick, dalam pernyataan resmi dikutip Swarakepri dari CNBC Indonesia, Jumat (15/11/2019).

Kementerian BUMN pun, kata Erick, mendukung kerja polisi dan semua aparat terkait guna memerangi terorisme, di manapun itu, bukan hanya di lingkungan BUMN tetapi di seluruh Indonesia.

“Apabila secara hukum, yang bersangkutan terbukti bagian dari aksi teror, maka serta merta orang tersebut bukan lagi menjadi bagian dari Kementerian BUMN, hal ini sesuai dengan hukum yang berlaku di negara ini,” tegas pendiri Mahaka Media ini.

Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror menangkap tiga terduga teroris di wilayah Banten. Penangkapan dilakukan pasca-bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumut.

“Di Banten ada 3 orang ditangkap,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Rabu (13/11/2019) kemarin.

Ketiga orang terduga teroris yang ditangkap di Banten masih diperiksa intensif. Densus mendalami ada-tidaknya keterkaitan terduga teroris dengan pelaku bom bunuh diri di Medan, Rabbial Muslim Nasution.

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: CNBC Indonesia

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Logo IWO Resmi Terdaftar di Ditjen KI Kementerian Hukum

JAKARTA - Pengurus Pusat Ikatan Wartawan Online (PP IWO) pada perayaan Idulfitri 1446 Hijriah memberitahukan…

11 jam ago

Sidang Gugatan PTPN IV, Ahli Sebut Klaim Rp140 Miliar Terhadap Masyarakat Tidak Berdasar

RIAU - Sidang gugatan dan klaim PTPN IV regional III sebesar Rp140 Miliar terhadap Koperasi…

2 hari ago

Di Balik Yayasan Jumat Pagi, Ada Sosok Ir. Novrizal dan Relawan yang Tak Pernah Lelah

LINGGA – Dari langkah kecil yang dilakukan dengan tulus, sebuah gerakan sosial bernama Jumat Pagi…

3 hari ago

Umumkan Idul Fitri 31 Maret 2025, Ketua MUI Siak Hulu Juga Sampaikan Hal Penting ini

RIAU - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Siak Hulu H. Azmi Tamin Aminullah resmi…

3 hari ago

Kerugian Negara Kasus Korupsi Revitalisasi Pelabuhan Batu Ampar Masih Dihitung

BATAM - Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Kepri, Kombes Silvestre Simamora mengatakan kerugian negara…

5 hari ago

PT. RBM Bangun Gedung Fakultas Kedokteran PTN Pertama di Kepri

KEPRI - PT. Rancang Bangun Mandiri (PT. RBM) resmi menjadi kontraktor pelaksana pembangunan Gedung Fakultas…

5 hari ago

This website uses cookies.