Categories: Voice Of America

Survei: Semakin Sulit untuk Menjadi Jurnalis di Hong Kong

VOA – Kondisi kerja wartawan di Hongkong semakin menantang dalam 18 bulan terakhir, menurut sebuah survei terbaru. Pengawasan dan narasumber yang khawatir berbicara kepada awak media adalah hal-hal yang membuat lingkungan peliputan menjadi lebih sulit.

Dari 66 responden survei, 55 orang atau 83 persen mengatakan, situasi bagi wartawan semakin memburuk.

Survei anonim yang diterbitkan pada Rabu (5/7) itu, dilakukan pada bulan Mei oleh Klub Koresponden Asing (FCC) Hongkong.

“Jika diambil sebagai indikasi sebenarnya dari sentimen di antara para anggota, temuan ini merupakan cerminan yang meresahkan dari keadaan kebebasan pers saat ini di kota tersebut,” kata FCC tentang hasil survei.

Kebebasan pers dan hak-hak lain di Hongkong dengan cepat merosot sejak Undang-Undang Keamanan Nasional diberlakukan pada tahun 2020.

Undang-undang itu mengkriminalisasi setiap tindakan pemisahan diri, subversi, terorisme atau kolusi dengan kekuatan asing, dan undang-undang itu telah digunakan untuk menarget jurnalis independen dan aktivis prodemokrasi.

Dari responden yang mengatakan bahwa berbicara dengan narasumber adalah bagian dari pekerjaan mereka, sekitar 88 persen mengatakan narasumber di Hongkong menjadi enggan berbicara dengan wartawan, terutama mengenai topik sensitif. Kecenderungan serupa terjadi dalam beberapa tahun terakhir di wilayah daratan China.

Hanya 22,5 persen dari 294 responden yang memenuhi syarat menyelesaikan survei itu. Namun demikian, FCC mengatakan, “temuan tersebut tetap signifikan.”

Penyensoran adalan faktor lain yang mengkhawatirkan, dengan 65 persen responden mengatakan mereka telah mengalami penyensoran dalam 18 bulan terakhir.

Jumlah tersebut meningkat dari data yang dikumpulkan pada 2021, ketika FCC membuat survei kebebasan yang mendapati sebanyak 56 persen responden mengatakan mereka berurusan dengan upaya penyensoran.

“FCC mendukung hak fundamental para jurnalis untuk melakukan kerja mereka secara bebas dan tanpa rasa takut akan intimidasi atau gangguan,” ujar FCC dalam pernyataan mereka./VOA

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

BINUS @Bekasi Bukan Sekadar Kampus, Tapi Solusi Masa Depan SDM Indonesia

Indonesia tengah menghadapi tekanan ekonomi yang kompleks dan multidimensi. Ketidakstabilan global yang dipicu oleh ketegangan…

1 hari ago

Solo Terintegrasi, Stasiun dan Terminal Terhubung, Efisienkan Perjalanan Masyarakat Pada Saat Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi para pelanggan,…

2 hari ago

MAXY Academy Buka Sesi Konsultasi Gratis untuk Bantu Anak Muda Temukan Jalur Karier Digital

Jakarta, Kompas – Di tengah meningkatnya minat generasi muda untuk berkarier di dunia digital, masih…

3 hari ago

KA Bandara di Yogyakarta Catat Ketepatan Waktu 99,8% Selama Masa Angkutan Lebaran 2025

Yogyakarta — KA Bandara area Yogyakarta mencatat ketepatan waktu keberangkatan (on-time performance/OTP) yang sangat tinggi…

3 hari ago

Bitcoin Stabil di $84.000, Sentimen Pasar Masih Dibatasi Kekhawatiran Perang Dagang

Harga Bitcoin tercatat stabil pada level $84.447 pada Senin pagi (14/4), di tengah sentimen pasar…

3 hari ago

Mahasiswa Fashion Program BINUS UNIVERSITY Lakukan Immersion Trip ke Pekalongan: Mendalami Budaya, Menghidupkan Warisan dalam Karya

Dalam era globalisasi dan perkembangan industri fashion yang semakin dinamis, kebutuhan akan desainer yang tidak…

3 hari ago

This website uses cookies.