BATAM – Ketua DPRD Batam Nuryanto mengakui, aspirasi keprihatinan organisasi kepariwistaan terkait kenaikan tiket pesawat dan bagasi berbayar telah disampaikan ke Gubernur Kepri, Nurdin Basirun.
Sebagai kepanjangan tangan pusat di daerah, gubernur yang akan menyampaikan aspirasi forum pelaku pariwisata Kepri tersebut.
“Sudah kami serahkan (ke gebernur) per 11 Februari kemarin. Harapan kita ini segera ditindaklanjuti karena merupakan aspirasi masyarakat dan pelaku usaha yang ada di Kota Batam,” kata Nuryanto, Rabu (13/2/2019).
Dalam surat yang diserahkan ke Gubernur tersebut dijelaskan, kebijakan kenaikan tiket pesawat dan bagasi berbayar membawa dampak besar bagi sektor kepariwisataan. Diantaranya menurunkan jumlah kunjungan wisata, terpuruknya bisnis UKM dan pelaku pariwisata. Sulitnya keberlangsungan operasional perusahaan ekspdisi dan lainnya.
Disisi lain pemerintah daerah sedang menggalakan wonderfull Indonesia untuk menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
“Sebagai wakil rakyat tugas kami menyampaikan aspirasi ini. Kemenhub diminta meninjau dan mengevaluasi kembali kebijakan ini,” tegasnya.
Sebelumnya, Forum Pelaku Pariwisata Kepri mengadu ke DPRD Batam. Mereka mengeluhkan kebijakan bagasi berbayar dan tingginya harga tiket oleh sejumlah maskapai penerbangan saat ini. Diakuinya, selain merugikan penumpang, kebijakan ini juga menimbulkan efek domino bagi sektor lain, seperti pariwisata, perhotelan, hingga sektor UMKM.
“Tingginya harga tiket dan adanya bagasi berbayar ini menurunkan jumlah penumpang pesawat dan menyebabkan pembatalan perjalanan wisatawan domestik ke Batam,” ujar Irwandi Azhar yang tergabung dalam Forum Pelaku Pariwisata Kepri di DPRD Batam, Senin (11/2).
Diakuinya, hingga periode kuartal pertama ini terhitung penurunan wisatwan domestik mencapai 50 persen. Begitu juga dengan dampaknya terhadap pelaku UKM, dimana pelaku usaha tersebut mengeluhkan penurunan omset hingga 65 persen. Dampak lainnya ialah tingkat hunian hotel di Batam menurun hingga mencapai 40 persen.
“Prediksi ini bisa kami dapatkan untuk periode kuartal April sampai Mei 2019,” ungkap Irwandi.
Ketua Asita Kepri Andika Lim mengaku prihatin dengan tingginya harga tiket pesawat dan bagasi berbayar saat ini. Kondisi ini, kata dia, sangat memberatkan pelaku usaha kecil menengah dan terkesan tidak mendukung pariwisata. Dimana Presiden Joko Widodo sendiri menargetkan 20 juta wisman dan 272 juta wisatawan nusantara tahun 2019.
“Kami berharap pihak Airline mau mempertimbangkan kembali kedua hal tersebut, sehingga pariwisata Indonesia menjadi berkembang dan masyarakat di tempat daya tarik atau objek wisata bisa mendapatkan hasil UKM khususnya oleh-oleh,” kata Andika. **
Berita ini telah terbit di batampos.co.id dengan judul https://batampos.co.id/2019/02/14/dprd-batam-surati-gubernur-kepri-terkait-aspirasi-dan-keluhan-forum-pelaku-pariwisata-kepri/
Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
This website uses cookies.