BATAM– Antrian panjang kendaraan terlihat pada sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Batam seminggu terakhir ini, khususnya pada antrian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium.
Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina MOR I, Roby Hervindo, mengatakan antrian panjang tersebut bukan merupakan indikasi adanya kelangkaan BBM tetapi disebabkan oleh peningkatan konsumsi, utamanya pada BBM subsidi seperti Premium dan Bio solar.
“Jadi antrian panjang yang terjadi di beberapa SPBU yang ada di Batam saat ini bukan indikasi adanya kelangkaan BBM, tetapi peningkatan konsmusi, utamanya pada BBM subsidi seperti Premium dan Bio solar,” ujar Robby melalui pesan singkatnya, Selasa (08/10/2019)
Ia menegaskan bahwa tidak ada kelangkaan BBM subsidi di wilayah Kepulauan Riau, karena penyaluran BBM subsidi sudah sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
“Tidak ada kelangkaan BBM subsidi di wiliayah Kepri, hal ini didukung dengan data bahwa penyaluran BBM subsidi di Kepri sudah sesuai kuota yang telah ditetapkan BPH Migas, yaitu per-September mencapai 100 ribu kiloliter (KL),” ujarnya.
Roby mengakui konsumen BBM subsidi di Provinsi Kepri banyak yang tidak tepat sasaran, dimana justru BBM subsidi tersebut dinikmati oleh mereka yang seharusnya tidak berhak mengonsumsinya. Bahkan, berdasarkan temuan BPH Migas menyatakan, provinsi Kepri termasuk salah satu dari 10 provinsi yang konsumeen BBM subsidinya banyak yang tidak tepat sasar
“Berdasarkan temuan BPH Migas menyatakan, provinsi Kepri termasuk salah satu dari 10 provinsi yang konsumen BBM subsidinya banyak yang tidak tepat sasaran,” lanjutnya.
Seperti yang terlihat di salah satu SPBU yang berada di dekat Kepri Mall pada sore ini, terlihat antrian panjang kendaraan yang akan mengisi bahan bakar jenis premium. Dan mirisnya lagi justru banyak kendaraan pribadi seperti mobil yang sedang mengantri untuk mengisi tangki kendaraan mereka.
Saat dikonfirmasi, penangnggung jawab SPBU tersebut langsung meminta tim swarakepri untuk melihat sendiri konsumen yang antri membeli BBM bersubsidi.
“Mas lihat sendiri kan, ini kendaraan yang antri premium,” katanya.
Berdasarkan pemantauan Swarakepri.com di lapangan, konsumen pengguna kendaraan roda empat terlihat juga ikut antri membeli BBM bersubsidi. Beberapa mobil yg sedang antri antara lain seperti Avanza, Rush, Agya, dan Fortuner.
Sementara berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia No. 191 Tahun 2014, tentang Penyediaan, Pendistribusian Dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, BBM bersubsidi hanya diperuntukkan bagu rumah tangga, usaha mikro, usaha perikanan, usaha pertanian dan transportasi umum.
Terkait dengan konsumen, Robby mengatakan pihaknya sulit untuk meminimalisir halt tersebut, karena posisi Pertamina disini sebagai operator, bukan pengawas. Pihaknya berharap adanya sinergi baik dengan pemerintah daerah dan juga aparat terkait pengawasan dan penyaluran agar lebih tepat sasaran.
“Kami berharap adanya sinergi baik dengan pemerintah daerah dan juga aparat terkait pengawasan dan penyaluran BBM subsidi ini agar kedepan konsumennya lebih tepat sasaran,” pungkasnya.
Penulis: Ivan
Editor: Rumbo
Jakarta, 23 November 2024 – Lintasarta secara resmi meluncurkan inisiatif AI Merdeka. Gerakan ini memperkuat…
Banyak praktisi marketing yang bimbang mengenai strategi yang tepat untuk jenis bisnis B2B (business-to-business) di…
Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
This website uses cookies.