BATAM – Tiga tersangka pelaku penganiayan terhadap Siprianus Apriatus yakni Muhammad Wilyardi alias Pemo, Rinaldo Putra alias Ririn dan Adi Saputra alias Adi dikurung dikamar isolasi Rutan Kelas II A Batam.
Ketiga tersangka merupakan narapidana kasus pencurian yang sedang menjalani hukuman di Rutan Kelas II A Batam.
“Muhammad Wilyardi alias Pemo, Rinaldo Putra alias Ririn dan Adi Saputra alias Adi sudah kita masukkan ke kamar Strap Sel (isolasi) secara terpisah,” ujar Kepala Rutan Kelas II A Batam Yan Patmos Purba, Selasa(18/5/2021)
Ia mengatakan, pasca peristiwa penganiayan terhadap Siprianus terungkap pihaknya meningkatkan pengecekan terhadap seluruh warga binaan di kamar blok sebanyak 6 kali dalam setiap shiftnya.
“Saat ini pengawasan terhadap warga binaan Rutan Kelas II A Batam ditingkatkan pasca tewasnya Siprianus Apriatus. Dilakukan 6 kali kontrol dengan sebanyak 3 shif,” ujarnya.
Ia juga membantah adanya tudingan tidak ada keterbukaan informasi publik dari pihak Rutan yang sempat dipertanyakan oleh pihak keluarga korban.
“Kita semua terbuka dan tidak ada yang di tutupi, apalagi ini menyangkut warga binaan yang dilindungi HAM,” jelasnya.
Sementara itu Kapolsek Sagulung AKP Yusriadi Yusuf menjelaskan, penetapan tiga tersangka setelah dilakukan rekonstruksi.
“Kita lakukan melakukan rekonstruksi di Rutan Batam Kelas II A Batam dan akhirnya bisa menetapkan Muhammad Wilyardi alias Pemo, Rinaldo Putra alias Ririn dan Adi Saputra alias Adi tersangka,” tutup Yusuf.
Diketahui,Siprianus Apiatus(27), warga binaan Rutan Kelas II A Batam meninggal akibat pukulan benda tumpul. Atas kasus ini, Polisi telah menetapkan tiga tersangka yakni Muhammad Wilyardi alias Pemo, Rinaldo Putra alias Ririn dan Adi Saputra alias Adi yang merupakan narapidana kasus pencurian.
Kapolsek Sagulung, AKP Yusriadi Yusuf menjelaskan kronologi kejadian berawal pada tanggal 1 Februari 2021 saat korban dipindahkan ke kamar blok nomor 7.
“Di kamar tersebut korban ditempatkan di sekitar toilet, dan yang menjadi Danton di kamar blok tersebut Muhamad Wiilyardi alias Pemo dan wakilnya adalah Adi Saputra,”ujarnya, Senin(10/5/2021) malam.
Selanjutnya pada pukul 20.30 WIB, korban dipanggil Pemo untuk mengipas rekan yang lain dengan mengunakan gabus busa dengan cara berdiri, namun korban menolak dengan alasan kakinya lagi sakit bengkak.
“Karena korban menolak maka Pemo marah dan langsung menampar dan meninju muka korban, serta menghantam perut dan dada korban dengan menggunakan lututnya sehingga korban terjatuh ke lantai,”jelasnya.
“Dari arah belakang korban datang Adi Saputra menghantam pinggang korban dengan mengunakan kakinya sebanyak 2 kali dan lalu datang Rinaldo alias Ririn membawa korban ke belakang dan menyuruh duduk lalu ditinju sebanyak 1 kali,” bebernya./EDW
Artikel "Designing Spaces for Effective Group Brainstorming" oleh Melvin Halpito, Managing Director MLV Teknologi, membahas…
Indonesia tengah menghadapi tekanan ekonomi yang kompleks dan multidimensi. Ketidakstabilan global yang dipicu oleh ketegangan…
PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi para pelanggan,…
Jakarta, Kompas – Di tengah meningkatnya minat generasi muda untuk berkarier di dunia digital, masih…
Yogyakarta — KA Bandara area Yogyakarta mencatat ketepatan waktu keberangkatan (on-time performance/OTP) yang sangat tinggi…
Harga Bitcoin tercatat stabil pada level $84.447 pada Senin pagi (14/4), di tengah sentimen pasar…
This website uses cookies.