Tiongkok Ambil Sejumlah Langkah untuk Memperluas Reformasi

Pada 2022, penanaman modal asing langsung (FDI) di Tiongkok Daratan secara aktual meningkat 8% secara tahunan menjadi $189,13 miliar.

Ketika berkunjung ke pusat penelitian dan pengembangan Guangzhou Automobile Group Co., Ltd., Xi juga menggarisbawahi, Tiongkok akan selalu menjalani reformasi dan kebijakan pintu terbuka dalam jangka panjang. Maka, kebijakan tersebut tidak akan pernah berakhir.

“Kami ingin mencari jalan tengah dengan seluruh negara yang berniat bekerja sama dengan Tiongkok demi mencapai hasil yang saling menguntungkan, yakni meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan bersama dalam ekonomi dunia,” ujar presiden Tiongkok tersebut.

Mengambil langkah solid secara bertahap

Presiden Xi juga bertekad mengambil langkah solid untuk meningkatkan modernisasi Tiongkok seperti yang disampaikan dalam kunjungan kerjanya.

Dia mengunjungi perkebunan leci dan longan, serta koperasi petani leci, Selasa lalu, untuk mempelajari langkah yang diambil di wilayah setempat dalam pengembangan industri budi daya yang unik, sekaligus menggencarkan revitalisasi pedesaan di Desa Baiqiao, Kecamatan Genzi, Kota Gaozhou, Maoming.

“Agar modernisasi Tiongkok kian maju, kita harus mempromosikan revitalisasi pedesaan secara komprehensif, serta menjawab tantangan pembangunan yang tidak merata antara wilayah perkotaan dan pedesaan,” kata Xi.

Integrasi pertanian, e-commerce, dan pariwisata merupakan terobosan Desa Baiqiao dalam merealisasikan revitalisasi pedesaan. Pada 2022, pendapatan per kapita warga desa tercatat sekitar RMB 51.000 ($7.410).

Kepada peneliti, pengusaha, pekerja, dan perwakilan perusahaan penanaman modal asing, Xi menyampaikan, modernisasi Tiongkok berlandaskan realitas, dan sejalan dengan kondisi nasional, serta didukung target, rencana, dan strategi yang jelas.

“Kita harus bekerja giat, mengambil langkah secara bertahap, untuk membuat kemajuan [modernisasi Tiongkok],” ujar Xi di pusat penelitian dan pengembangan Guangzhou Automobile Group Co., Ltd. Xi juga menyampaikan, modernisasi Tiongkok secara fundamental berbeda dari modernisasi Barat. Maka, Tiongkok tidak dapat mengikuti jalur modernisasi Barat yang dinilai Xi cenderung memecah belah dan menaklukkan negara-negara lain. Untuk itu, jalur modernisasi demikian tidak akan membuahkan hasil./CGTN

Page: 1 2

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Model Bersertifikasi Kolaborasi Hisense × Devialet Dirilis, Mengawali Era Baru Efek Suara Imersif

Setelah kolaborasi antara Hisense dan merek audio kelas atas Devialet, model-model bersertifikat dirilis satu demi…

4 hari ago

Cendrawasih Baking Fest Bagikan Tren Bisnis Kuliner yang Makin Cuan di 2025

Industri kuliner di Indonesia terus berkembang dengan pesat. Cap Cendrawasih, perusahaan produsen bahan makanan asal…

4 hari ago

Sampoerna Berkomitmen Mendukung Pertumbuhan Ekonomi melalui Ekspansi Ekspor Produk Tembakau Inovatif

PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melaksanakan pelepasan ekspor dan ekspansi produk tembakau inovatif bebas asap…

4 hari ago

Menghadapi Tantangan Pasca-Lebaran: Strategi Moladin untuk Pertumbuhan UMKM

Setelah periode puncak penjualan selama Ramadan dan Lebaran, banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)…

4 hari ago

Tips Menikmati Bubur Ayam Jakarta 46 dengan Topping Terbaik

Bubur Ayam Jakarta 46 tidak hanya lezat, tetapi juga bisa dinikmati dengan berbagai cara sesuai…

5 hari ago

WSBP Laksanakan Kewajiban Pembayaran CFADS Tahap 5 Sebesar Rp106,36 Miliar

Jakarta, 25 Maret 2025. PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) telah melaksanakan pembayaran…

5 hari ago

This website uses cookies.