Categories: PENDIDIKAN

Tips Semangat Belajar di Bulan Puasa bagi Mahasiswa ala Ketua Diktilitbang PP Muhammadiyah

SURABAYA – Ramadhan mewajibkan umat muslim untuk berpuasa mulai dari adzan subuh di dini hari, hingga adzan maghrib di malam hari. Kewajiban puasa ini tak jarang dianggap menurunkan stamina seseorang. Tak terkecuali bagi sebagian mahasiswa dan pelajar yang merasa lelah karena tetap harus berkuliah dan bersekolah selama bulan puasa.

Prof. Dr. Bambang Setiaji selaku Ketua Majelis Pendidikan Tinggi (Diktilitbang) Pengurus Pusat Muhammadiyah mengajak mahasiswa untuk membuang jauh-jauh pemikiran tersebut. Ramadhan sebagai bulan yang penuh ampunan dan berkah, justru seharusnya dijadikan waktu untuk berlomba-lomba mencari kebaikan dan hal positif. Termasuk menambah semangat untuk belajar.

“Istilahnya bulan puasa adalah bulan belajar, justru harus meningkatkan semangat, baik ilmu agama maupun ilmu bermanfaat,” kata Prof Bambang dalam Webinar Komunitas SEVIMA, Jum’at (31/03) pagi.

Prof. Bambang yang kini juga memimpin kampus Muhammadiyah di ibukota baru, yaitu Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, juga mengingatkan puasa jangan menjadi alasan bagi mahasiswa untuk bermalas-malasan. Justru mahasiswa harus lebih bersemangat untuk mencari ilmu agar mendapatkan berkah yang berlipat ganda.

“Melakukan aktivitas perkuliahan itu tidak boleh mengeluh karena bukan termasuk pekerjaan kasar dan berat. Jadi tetap semangat dan bahkan bulan puasa itu bulan untuk belajar,” pesannya.

Lalu bagaimana mahasiswa bisa tetap semangat berkuliah sambil berpuasa? Prof. Bambang memberikan tips menjalani bulan Ramadhan bagi mahasiswa untuk meraih berkah sebanyak-banyaknya di Webinar Komunitas SEVIMA. Berikut tiga tipsnya:

1. Perbanyak belajar sembari menunggu berbuka puasa

Menurut Prof Bambang mahasiwa harus memperbanyak belajar saat bulan Ramadhan. Manfaatkan waktu-waktu luang seperti menjelang buka puasa, atau biasa disebut sebagai waktu ngabuburit, untuk belajar. Karena ilmu yang bermanfaat jika dipelajari bisa menjadi pahala bagi umat muslim.

Ketika otak digunakan untuk belajar, maka secara otomatis pelajar juga disibukkan dengan aktivitas positif sehingga dapat melupakan pikiran yang distraktif atau mengganggu. Bahkan tak menutup kemungkinan pula, bisa melupakan lapar dan dahaga karena sibuk belajar. Hasilnya belajar tidak hanya meningkatkan pahala seseorang, tapi juga memperkuat kemampuan puasa dan iman.

“Kalau mahasiswa, belajar di tempat ber-AC, harus puasa, tetap semangat, dan bahkan jadikan bulan puasa itu sebagai bulan belajar. Sambil ngabuburit, baca-baca. Belajar bukan termasuk kerja kasar dan kerja berat, malah justru meringankan puasa,” ucapnya.

2. Perbanyak baca Al-Qur’an dan ibadah

Jangan melewatkan waktu jika ada kesempatan untuk membaca Al-Qur’an , bahkan jumlahnya bisa ditingkatkan lagi. Membaca Al-Qur’an menurut Prof Bambang dapat meningkatkan semangat dan rasa syukur seseorang.

“Kalau biasanya membaca Al-Qur’an 10 halaman, saat Ramadhan ditingkatkan jadi 20 halaman, sambil ngabuburit baca Alquran. Nantinya ketika baca Al-Qur’an saja berjalan dengan baik, belajar juga pasti berlangsung dengan baik,” ujarnya.

3. Perbanyak sedekah dan perhalus budi pekerti

Prof. Bambang Setiaji yang juga Guru Besar Program Studi Ekonomi Pembangunan ini juga mengingatkan kepada umat muslim, khususnya mahasiswa agar lebih dermawan saat bulan Ramadhan. Karena satu kebaikan yang dikerjakan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Dengan banyak sedekah dan memaknai puasa, para pelajar bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Sekaligus lebih banyak bersyukur, karena masih banyak anak muda di luar sana yang ingin belajar namun mungkin belum memperoleh kesempatan tersebut karena masalah biaya maupun lainnya.

Menyitir hadist yang diriwayatkan Ibnul Qayyim Rahimahullah dalam Zad al-Ma’ad, Nabi Muhammad SAW telah mencontohkan bagaimana baginda Nabi lebih banyak lagi melakukan kebaikan di Bulan Ramadhan. eliau memperbanyak sedekah, berbuat baik, membaca Al Qur’an, shalat, dzikir dan i’tikaf. Mahasiswa perlu meneladani contoh Nabi Muhammad tersebut.

“Mahasiswa marilah menjadi dermawan. Kalau mahasiswa misalnya belum punya uang lebih, untuk menjadi dermawan, bisa diganti dengan membantu masyarakat, meringankan beban orang tua dan keluarga, salah satunya dengan cara rajin belajar, itu bisa menjadi sedekahnya. Intinya berbuat baik dengan sesama, dengan demikian kita akan bisa memahami nikmatnya berkah belajar,” pungkas Bambang Setiaji./SEVIMA

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Bambang Djaja Memperkenalkan Trafo Kering sebagai Solusi Efisien untuk Kebutuhan Listrik

PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…

15 jam ago

Simbol Keberkahan dan Tradisi Ribuan Lampion Hiasi Dabo Singkep Sambut Imlek 2025

LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…

1 hari ago

Andrea Wiwandhana Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Kebakaran di Glodok dan Los Angeles

Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…

1 hari ago

Babak Baru Swarga Suites Bali Berawa Memulai Tahun 2025 dengan Proyek Perluasan

Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…

1 hari ago

Pelantikan Trump Bisa Jadi Pendorong Harga Bitcoin ke Titik Tertinggi Baru

Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…

1 hari ago

Casa Domaine Siapkan 2 Show Unit Baru – Full Furnished Premium Luxury dan 40 Unit Full Furnished, Siap untuk Disewakan Pada Awal Tahun 2025

Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…

1 hari ago

This website uses cookies.