Categories: BISNIS

Warga Bengkong Dihantui Debu Proyek Reklamasi

BATAM – Warga yang bermukim di Kelurahan Tanjung Buntung, Kecamatan Bengkong, Batam menjadi korban dari aktivitas pengerukan bukit yang digunakan untuk proyek reklamasi pantai di kawasan Golden Prown selama 2 tahun terakhir.

 

Pantauan dilapangan, puluhan truk roda enam bermuatan tanah hasil pengerukan bukit setiap hari melintas dari pemukiman warga untuk menimbun pantai di kawasan Golden Prown yang akan dijadikan perumahan elit dan tempat wisata.

 

Bukit setinggi 50 meter diatas permukaan laut juga tampak sudah habis dikeruk untuk menimbun pantai. Sementara itu jalan row 8 meter yang biasa digunakan warga tampak hancur dan berlobang-lobang. Ratusan rumah yang berada di sisi kanan dan kiri jalan tampak penuh debu dan sudah kusam.

 

“Dua tahun lalu sebelum dikeruk, bukit ini lebih tinggi dari rumah saya. Itu bisa dilihat dari tower PLN batasnya, tiga tower sudah bergantungan di atas bukit,” ujar Tampubolon kepada wartawan, Kamis(21/4/2016) siang.

 

Dia mengaku warga sudah beberapa kali mengajukan keberatan terhadap sopir truk tanah tersebut, tapi tidak pernah di gubris.

 

“Kami sudah lapor RT, tapi tidak ada tanggapan, kemudian lapor BP Batam tetap sama saja. Mereka hanya datang melihat dan pergi,”ujarnya kesal.

 

Menurutnya sejak awal, warga sudah beberapa kali menegur sopir truk yang membawa tanah tersebut, karena debu masuk rumah dan mengakibatkan perabotan rumah kotor.

 

“Debunya berterbangan kemana-mana, pintu harus selalu tertutup. Soalnya yang lewat puluhan mobil dari pagi hingga malam,” kata dia.

 

Selain debu yang beterbangan, dia mengatakan truk tanah yang melintas juga menyebabkan rumahnya menjadi retak-retak.

 

“Pada pengerukan tahun pertama rumah saya retak-retak akibat getarannya. Bahkan, getarannya sampai ke dalam rumah. Kan tanahnya keras!” ujarnya.

 

Kepala Tata Usaha Puskesmas Tanjung Buntung, Umri mengatakan pengusaha yang melakukan reklamasi pernah berjanji untuk mengaspal jalan, tapi hingga kini tidak kunjung ditepati.

 

“Dulunya janjinya jalan akan diaspal, namun sampai saat ini belum, akibatnya Puskemas penuh debu,” bebernya.

 

Sementara itu pengusaha berinisial A yang diduga melakukan reklamasi pantai di kawasan Golden Prown saat dikonfirmasi enggan berkomentar soal proyek reklamasi yang ada.

 

“Reklamasi ini sudah ada sejak lama di Batam, kenapa baru sekarang diributkan. Udahlah saya tak mau komentar,” ujarnya singkat.

 

(red/di)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy

PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…

2 jam ago

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan

Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…

3 jam ago

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

7 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

8 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

9 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

16 jam ago

This website uses cookies.