Isu menyadap WhatsApp tiba-tiba mencuat seiring terbukanya kasus perceraian ustaz Abdul Somad (UAS) dan Mellya Juniarti.
Kloning WhatsApp untuk mengintip chat orang lain memang bisa dilakukan menggunakan sejumlah aplikasi smartphone, namun sejatinya kegunaan aplikasi tersebut merupakan suatu fungsi yang disalahgunakan oleh sebagian pengguna.
Pasalnya, aplikasi kloning WhatsApp awalnya dibuat untuk memudahkan pengguna yang punya dua akun, sehingga tak repot mengakses WhatsApp di dua perangkat berbeda. Namun belakangan, banyak yang menggunakannya untuk aksi mata-mata.
Nah, modus penyalahgunaan ini yang harus kalian waspadai agar malah tak menjadi korban. Berikut adalah 3 aplikasi yang bisa disalahgunakan untuk memantau percakapan WhatsApp orang lain:
WhatsApp Web
Sebenarnya, WhatsApp Web merupakan layanan resmi WhatsApp yang memungkinkan pengguna login di smartphone dan komputer secara bersamaan. Layanan ini kemudian dimodifikasi salah satu developer yang kemudian membuat aplikasi bernama Whats Web. Fungsinya yang memungkinkan login di dua perangkat, kemudian menginspirasi sejumlah pengguna yang memanfaatkannya untuk menyadap WhatsApp.
Cara kerjanya, kalian tinggal mendownload aplikasi ini, lalu memasukkan nomor target penyadapan. Aplikasi akan meminta kode verifikasi atau scan barcode dari ponsel target. Jadi, ponsel target harus ada dalam genggaman kalian untuk verifikasi. Di lihat dari modusnya maka user wajib berhati-hati ketika ponselnya berada di tangan orang lain dalam kondisi aktif. Untuk itu, sistem keamanan sesederhana membuat password login di ponsel bisa menjadi filter keamanan kalian.
Mobile Client for WhatsApp
Mobile Client for WhatsApp punya cara kerja serupa dengan WhatsApp Web. Caranya, cukup dengan mendownload aplikasi ini, masukkan nomor target, lalu kalian akan melihat barcode seperti ketika membuka WhatsApp Web. Lakukan scan barcode pada ponsel target, dan kalian sudah langsung bisa memantau WhatsApp target.
Clone App
Aplikasi yang satu ini terbilang sudah cukup populer digunakan untuk menyadap WhatsApp. Cara mengaktifkannya sama dengan WhatsApp web yaitu dengan memindai barcode dari aplikasi WhatsApp di ponsel target, untuk login di perangkat lain yang digunakan untuk mengintip.
Mesti diingat, penyalahgunaan aplikasi ini dimungkinkan terjadi dengan tetap ada kontak fisik dengan perangkat yang akan disadap. Karena setelah memasukkan nomor yang akan dijadikan target penyadapan, aplikasi akan meminta kode verifikasi yang akan dikirimkan ke ponsel target atau pemindaian barcode dari akun WhatsApp di ponsel target untuk bisa login.
Artinya sistem keamanan itu dimulai dari diri Anda sendiri. Jangan biarkan ponsel dalam keadaan aktif jika berada di tangan orang lain. Aktifkan password di ponsel Anda!
Sumber: Detik.com
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
Jakarta, 19 November 2024 - Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pertumbuhan transaksi…
Indonesia Blockchain Week (IBW) 2024 sukses diselenggarakan pada 19 November 2024 di The Ritz-Carlton Pacific…
This website uses cookies.