JAKARTA – Beberapa waktu lalu Muhammadiyah mengeluarkan fatwa haram untuk vape atau rokok elektrik.
“Rokok elektronik hukumnya haram sebagaimana rokok konvensional karena termasuk kategori perbuatan konsumsi yang khaba’is atau merusak atau membahayakan,” kata anggota Divisi Fatwa dan Pengembangan Tuntunan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Wawan Gunawan Abdul Wachid di Yogyakarta.
Fatwa ini dikeluarkan menyusul dampak negatif vape seperti rokok konvensional. Namun Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun menyebut vape berbahaya buat pengguna maupun orang sekitar yang terpapar asapnya.
Bisa dipastikan banyak yang menentang sebab sebagian merasa rokok elektronik membantu orang lepas dari jerat rokok konvensional. Namun menurut WHO, tak ada cukup bukti untuk mengklaim bahwa rokok elektronik membantu perokok keluar dari candu tembakau, hanya saja ada bukti jelas bahwa rokok elektrik berbahaya buat kesehatan.
“Tidak ada keraguan bahwa mereka berbahaya bagi kesehatan dan tidak aman,” sebut WHO dalam sebuah dokumen yang terbit Selasa (21/1) seperti dikutip dari AFP.
Rokok elektrik atau vape memanfaatkan tenaga listrik melalui baterai untuk membantu pengguna menghisap nikotin cair (electronic nicotine delivery system atau ENDS). Padahal nikotin bersifat sangat adiktif terlebih jika digunakan oleh remaja di awal 20an tahun.
Tak hanya buat remaja, vape juga berbahaya buat ibu hamil. Ada risiko kerusakan janin jika ibu hamil terpapar.
Sebelumnya AS sudah melihat risiko kesehatan dari aktivitas vaping termasuk penyakit paru akut yang sudah membunuh 50 orang dan menjangkiti lebih dari dua ribu orang.
Sumber: CNN Indonesia
PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…
Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…
Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…
Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…
Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…
BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…
This website uses cookies.