PAYAKUMBUH – Angka pengangguran di Kota Payakumbuh pada 2019 tercatat bertambah menjadi sebanyak 3,78 persen dari total jumlah penduduk.
“Berdasarkan data BPS yang kami terima pada 2018 persentase pengangguran di Payakumbuh hanya 3,04 persen, dan pada 2019 menjadi 3,78 persen,” kata Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kota Payakumbuh, Dewi Novita di Payakumbuh, Kamis (14/2/2019).
Ia mengatakan bertambahnya angka pengangguran di Kota Payakumbuh disebabkan adanya lulusan baru. Karena angka pengangguran itu didominasi oleh pelajar tamatan SLTA. Sementara tenaga kerja di Payakumbuh didominasi sektor pertanian sebesar 75 persen.
Untuk pengurangan angka pengangguran ini pihaknya melakukan pelatihan tenaga kerja siap pakai dan membuka lapangan kerja baru.
Khusus pelatihan ke Balai Besar, ia mengatakan manfaat pelatihan tersebut akan mendapatkan sertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) tanpa biaya.
“Kalau di luar tidak melalui Disnaker biaya mendapatkan sertifikat BNSP sekitar Rp5 juta,” kata dia.
Sementara untuk Upah Minimum Provinsi (UMP) di Payakumbuh saat ini sebesar Rp2.280.000 naik dari tahun lalu yang hanya Rp2.198.000.
“Kita tidak memakai UMK, kita mengacu ke UMP,” ujarnya.
Penulis : Rio
Editor : Rudiarjo Pangaribuan
PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi para pelanggan,…
Jakarta, Kompas – Di tengah meningkatnya minat generasi muda untuk berkarier di dunia digital, masih…
Yogyakarta — KA Bandara area Yogyakarta mencatat ketepatan waktu keberangkatan (on-time performance/OTP) yang sangat tinggi…
Harga Bitcoin tercatat stabil pada level $84.447 pada Senin pagi (14/4), di tengah sentimen pasar…
Dalam era globalisasi dan perkembangan industri fashion yang semakin dinamis, kebutuhan akan desainer yang tidak…
Bubur Ayam Jakarta 46 di Surabaya jadi favorit keluarga karena menyajikan rasa autentik, topping lengkap,…
This website uses cookies.