Categories: KEPRIPEMPROV KEPRI

Ansar Serius Tindaklanjuti Instruksi Presiden Soal Pengendalian Inflasi

Berdasarkan data yang dihimpun BPS Kepri, saat ini inflasi di Kepri pada bulan Juli 2022 tercatat sebesar 0,61 persen. Inflasi di Kepri pada bulan Juli 2022 jika dihitung berdasarkan tahun kalender dari Januari 2022 tercatat 4,38 persen, sementara dalam Year on Year (YoY), inflasi di Kepri tercatat 6,09 persen.

Adapun komoditas peyumbang terbesar inflasi pada bulan Juli di Kepri adalah cabe merah yang melonjak 158,83 persen dengan andil inflasi 0,95 persen. Lalu minyak goreng yang melonjak 46,08 persen dengan andil inflasi 0,59 persen, dan cabe rawit yang meningkat 106,70 persen dengan andil inflasi 0,21 persen.

Selain itu, Gubernur Ansar juga menginstruksikan agar masyarakat bisa kembali diberdayakan untuk menanam beberapa bahan pangan pokok seperti cabe dengan memanfaatkan perkaraangan rumah. Menurutnya, swasembada bahan pangan di Kepri dapat dicapai apabila masyarakat juga ikut berdaya menanam di rumah.

“Khusus untuk tanaman yang jangka waktu tanamnya pendek, kita bisa menggandeng PKK Kepri dengan dasawismanya untuk bisa menanam di perkarangan,” tuturnya.

Sementara itu, bagi daerah-daerah yang lahan pertaniannya terbatas bisa di bantu daerah lain untuk membantu penyediaan bahan pangan. Koordinasi antar daerah sangat penting dalam menjaga inflasi di daerah.

“Contohnya Tanjungpinang, karena lahan pertanian di Tanjungpinang terbatas maka bisa dibantu dari lahan pertanian di Bintan yang luas lahannya,” gagas Gubernur Ansar.

Yang terpenting, menurut Gubernur Ansar adalah jangan sampai terjadinya over supply atau kelebihan ketersediaan terhadap suatu bahan bangan pokok yang justru membuat harga barang tersebut menjadi jatuh.

Harga ikan yang selalu berfluktuasi juga menjadi perhatian Gubernur Ansar. Dirinya menilai kelompok nelayan perlu dibantu untuk meningkatkan tangkapan produksi ikan-ikan yang terjangkau oleh konsumsi masyarakat, seperti ikan tamban dan ikan benggol.

“Nelayan-nelayan trawl itu kita akan tertibkan tidak boleh dibawah 30 mil, yang kedua dimana lokus-lokus kegiatan penangkapan ikan yang bisa meningkatkan produksi mereka, apa yang mereka butuhkan kita bantu itu,” kata Gubernur Ansar.

Page: 1 2 3

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

JackOne Band BRI Region 6/Jakarta 1 Berpartisipasi dalam Band Competition 2025

Dalam semangat kolaborasi dan kreativitas tanpa batas, JackOne Band yang beranggotakan dari Pekerja BRI Region…

1 hari ago

BRI Branch Office Gunung Sahari Gelar Sosialisasi Junio Smart di SMK Strada

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Branch Office Gunung Sahari menggelar kegiatan sosialisasi…

1 hari ago

Jurusan Sistem Informasi Bandung: Pilihan Terbaik, Masa Depan Digital di SATU University

Bandung sebagai kota pelajar menjadi salah satu tempat berkumpulnya kampus dengan reputasi terbaik di Indonesia,…

2 hari ago

11 Tahun WSBP, Perkuat Semangat Kolaborasi Menuju Kinerja Berkelanjutan

Jakarta, Oktober 2025 – PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) genap berusia 11…

2 hari ago

Bittime Hadirkan $XPL dan $ATH, Inovasi Baru Aset Diversifikasi

Pasar aset kripto terus didorong oleh perkembangan teknologi baru. Di mana saat ini, kebutuhan akan…

2 hari ago

Dari Jakarta ke Dieng: Pendaki BRIPALA DKI Jelajahi Keindahan Gunung Prau

Dalam semangat kebersamaan, pelestarian alam, dan penguatan solidaritas antarsesama, komunitas BRI Pecinta Alam (BRIPALA) DKI…

2 hari ago

This website uses cookies.