Masyarakat yang mengantri juga mengungkapkan adanya calo yang menawarkan jasa pembuatan paspor tembak. Harga yang ditawarkan cukup mahal dengan variasi harga jasa dari 750 sampai 900 ribu rupiah.
“Jasa tembak paspor juga ada, tadi ada yang menawarkan harganya 750 ribu tapi saya mau buat sendiri saja, saya antri dari jam 3 pagi,” ujar salah seorang warga yang enggan menyebut namanya.
Warga lainnya juga mengeluhkan layanan publik pembuatan paspor online yang sering bermasalah sehingga dirinya mengalami kesulitan untuk mengurus paspor secara online melalui website Imigrasi Batam.
“Saya setiap hari ngecek website untuk buat paspor lewat online tapi selalu gagal, layanannya nggak bisa dibuka,” ungkap seorang wanita yang rela antri dari jam setengah 5 pagi karena terpaksa harus ikut mengantri manual.
Antrian yang mengular ini tepat berada di depan gerbang samping kiri Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam atau berada di jalur masuk Kantor Bright PLN Batam.
Nantinya pukul 07.15 Wib, petugas Imigrasi akan membuka gerbang dan mengecek kelengkapan dokumen persyaratan yang harus dibawa oleh calon pembuat paspor. Apabila tidak lengkap, maka harus keluar antrian Dan melengkapi dokumen terlebih dahulu.
Beberapa warga yang mengantri mengungkapkan tujuannya membuat paspor baru.
“Saya mau urus kalau-kalau nanti kontrak kerja selesai di Batam, saya bisa cari kerja di Malaysia, ya paling enggak saya bisa ngelaslah,” ungkap laki-laki yang saat ini masih menjalani profesi sebagai tenaga kontrak di sebuah perusahaan kawasan industri Batuampar.
Masyarakat yang mengantri di depan pintu gerbang Kantor Imigrasi ini nantinya harus mengantri kembali di depan ruang masuk kantor pengurusan paspor untuk mendapatkan nomor antrian dan formulir.
Saat berita ini diunggah, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam Teguh Prayitno belum berhasil dikonfirmasi.
Penulis : Siska
Editor : Rudiarjo Pangaribuan