Categories: BISNIS

Astaga, Lelang Gula KPKNL Batam Diduga KKN

BATAM – Lelang gula sebanyak 4057 karung hasil tangkapan Bea dan Cukai Karimun di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang(KPKNL) Batam diduga terjadi praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme(KKN).

 

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Biro Intelijen dan Investigasi DPP LIRA, Achmad Rosano kepada AMOK Group Senin(9/5/2016) di Depan Kantor KPKNL Batam Center, Batam.

 

Rosano menduga oknum pejabat lelang KPKNL Batam bermain mata untuk memenangkan CV MKS yang mengajukan harga cukup fantastis yakni Rp 2,5 mliliar dari harga Rp 765.500.000.

 

“Ada 10 perusahaan yang mengikuti lelang tersebut, harga lelang sebanyak 4057 karung gula dan 5 kapal pompong dibuka senilai Rp 765.500.000. Anehnya perusahaan pemenang lelang berani pasang harga Rp 2,5 miliar,” ujarnya.

 

Menurut Rosano, indikasi kecurangan ini sangat beralasan, dikarenakan harga pemenang lelang sebesar Rp 2,5 miliar lebih tinggi dari harga gula eceran di pasar yakni Rp 11 ribu per kilo.

 

“Jika dihitung dengan harga eceran, pemenang lelang berani membeli seharga Rp 12.324 per kilo, sedangkan harga eceran di pasar hanya Rp 11 ribu,” bebernya.

 

Selain itu, kata dia, pemenang lelang juga masih dibebankan dengan biaya lainnya oleh panitia lelang, yakni sebanyak 2 persen atau sekitar Rp 50 juta

 

“Jika ditotal, pemenang lelang membeli gula tersebut seharga Rp 15 ribu per kilo, jauh lebih mahal dari harga eceran yang ada. Selain itu, gula yang dilelang itu diperkiran juga sudah expired,” jelasnya.

 

Rosano menegaskan bahwa kuat dugaan ada kongkalikong pejabat lelang untuk memenangkan CV MKS.

 

“Informasi terakhir yang kami dapat, perusahaan pemenang lelang hanya membayar Rp 1 miliar, padahal uang sebesar Rp 2,5 miliar tersebut harus disetor semua ke kas negara,” ujarnya.

 

Pejabat lelang KPKNL Batam Helmi mengatakan bahwa prosedur lelang yang ada sudah sesuai dengan mekanisme, dan memutuskan CV MKS sebagai pemenang dengan harga paling tinggi yakni sebesar Rp 2,5 miliar.

 

“Saya jamin murni dan adil dalam pelaksanaan lelang ini,” ujarnya.

 

Dijelaskannya, ada sepuluh perusahaan yang mengikuti lelang gula tersebut, dan diperoleh harga penawaran tertinggi dari CV MKS. Sedangkan tertinggi kedua adalah PT LI.

 

“Ada 10 perusahaan yang ikut lelang dan harga tertinggi dari CV MKS,” terangnya.

 

Meski mengaku lupa nama 10 perusahaan yang ikut lelang tersebut, Helmi mengatakan bahwa yang menentukan peserta lulus secara administrasi adalah pihak Bea Cukai.

 

“Setelah itu barulah kami melanjutkan siapa pemenangnya sesuai penawaran paling tinggi,”pungkasnya.

 

(red/di)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Lintasarta Hadirkan AI Merdeka untuk Bangun Masa Depan Digital Indonesia melalui Akselerasi Adopsi Teknologi AI

Jakarta, 23 November 2024 – Lintasarta secara resmi meluncurkan inisiatif AI Merdeka. Gerakan ini memperkuat…

1 jam ago

Riset Terbaru: Bisnis B2B di Indonesia Belum Optimalkan Social Media

Banyak praktisi marketing yang bimbang mengenai strategi yang tepat untuk jenis bisnis B2B (business-to-business) di…

1 jam ago

INKOP TKBM Kembali Bekerja Sama dengan Port Academy untuk Penyelenggaraan Diklat KRK TKBM di Jakarta

Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…

7 jam ago

Collector Club: Event Pertama yang Hadirkan TCG One Piece Bahasa Inggris dan Budaya Pop di Indonesia!

Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…

8 jam ago

Layanan SIP Trunk Terbaik untuk Bisnis: Solusi Hemat Biaya Untuk Tingkatkan Komunikasi!

Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…

10 jam ago

Harga Minyak WTI Naik Tipis, Didukung Ketegangan Geopolitik dan Permintaan Tiongkok

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…

10 jam ago

This website uses cookies.