“Saya terus sampaikan kepada Saudara Menteri, bahwa kampus ini belum merdeka. Jika kampus itu yakin seseorang layak menjadi Profesor, tentu dengan kriteria yang jelas, maka tidak perlu lagi dibebani syarat administrasi yang begitu banyak. Masak kita tidak percaya dengan kualitas akademik Universitas Indonesia dan Universitas Lampung?,” pungkas Djohar.
Senada, Jaya Suprana selaku Pendiri Rekor MURI juga menggarisbawahi keharusan Indonesia dapat mengejar kekurangan jumlah profesor atau guru besar tersebut. Rekor MURI kedelapan yang diraih oleh Universitas Lampung dan pertama kalinya diraih oleh SEVIMA ini, diharapkan Jaya dapat memberi inspirasi kepada seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Agar bisa melahirkan para guru besar yang ahli dan kompeten.
“Setiap perguruan tinggi di Indonesia wajib memiliki tenaga pendidik yang kompeten dan ahli di bidangnya. Oleh karena itu, ruang aktualisasi dosen seperti acara seperti ini sangat kami apresiasi penuh. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan meningkatkan sinergi untuk meningkatkan guru besar di Indonesia,” pungkas Jaya./RD_JOE(r)
SLEMAN - Kepolisian Resor Kota(Polresta) Sleman, Yogyakarta menetapkan Direktur PT Inti Hosmed selaku pengembang kawasan…
Myaku-Myaku, maskot resmi World Expo 2025 Osaka, memulai debutnya di Indonesia dalam acara Jak-Japan Matsuri…
Praktik 'orang dalam' dalam rekrutmen masih menjadi masalah? Jangan khawatir! Talentsprintz hadir sebagai solusi inovatif…
Port Academy menawarkan solusi komprehensif bagi tenaga kerja di pelabuhan yang ingin meningkatkan keterampilan dalam…
PT Tumbuh Bersama Nano atau dikenal sebagai Nanovest berkomitmen untuk menjaga keamanan, perlindungan aset, serta…
Software berbasis awan semakin menjadi bagian utama dari transformasi digital perusahaan di Indonesia. Riset Litbang Kompas…
This website uses cookies.