Bali, Ketika Pariwisata “Di Luar Kendali” Merambah Pertanian dan Budaya – Laman 2 – SWARAKEPRI.COM
SOSIAL BUDAYA

Bali, Ketika Pariwisata “Di Luar Kendali” Merambah Pertanian dan Budaya

Made Satri meletakkan sesajen di sebuah tempat persembahyangan yang terbuat dari rangkaian bambu di sawahnya di Tegallalang, Bali, 21 Mei, 2023. Luh De Suriyani/BenarNews

Laporan tersebut juga menyebut bahwa Bali telah kehilangan hampir 25 persen lahan pertaniannya dalam 25 tahun terakhir, sementara populasi dan industri pariwisatanya berkembang secara signifikan masing-masing sebesar 66 persen dan 330 persen.

Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di Kabupaten Tabanan, I Gusti Nyoman Omardani, mengatakan 3.100 hektar tanaman padi di sana akan diganti dengan kawasan wisata karena ladang menjadi kurang produktif dalam beberapa tahun terakhir akibat kurangnya irigasi, portal berita Bali Sun melaporkan.

Made Satya Bhuana, anak muda Tegallalang, mengakui risau dengan perubahan yang terjadi di kampungnya. Ia mengatakan mendengar cerita lucu petani yang menyewakan pohon ke investor atau lahan yang disewakan ke investor tanpa memperoleh uang, hanya janji mendapatkan bangunan bekas.

“Tegallang terkenal dengan kesenian dan kerajinan. Ubud terkenal karena guest house. Turis bisa mengalami hidup sehari-hari orang Bali,” ingat Satya, merefleksikan perubahan yang terjadi. Namun kini ada kecenderungan turis memilih menyewa villa atau membuat villa sendiri di lokasi-lokasi sepi dengan panorama alam eksotis, ungkapnya.

Kepala Pariwisata Bali Cokorda Bagus Pemayun mengakui Bali makin didominasi free individual traveler, bukan grup-grup yang dihandel travel agent lagi. Kecenderungannya wisata alam yang berdampak pada pembangunan akomodasi di kawasan hijau. Ia menyebut orang asing tidak bisa membuat villa sendiri kecuali melalui skema investasi penanaman modal asing minimal Rp 10 milyar.

Pihaknya belum memetakan pelanggaran tata ruang dari pembangunan akomodasi atau atraksi wisata alam ini. “Kami belum punya datanya, dalam tata ruang sudah ditentukan kawasan wisata yang bisa membangun akomodasi,” sebutnya.

Dia mengatakan, pemerintah provinsi telah mendesak penghentian pembangunan hotel, tetapi tidak memiliki kewenangan untuk menghentikan pemberian izin kepada pemerintah daerah.

Pemandangan sawah di Tegallalang, Bali, 21 Mei 2023. [Luh De Suriyani/BenarNews]

Dilema Pariwisata

Industri pariwisata Bali telah berkembang pesat sejak tahun 1970-an, ketika para hippie dan peselancar menemukan pesona pantai kawasan itu. Bali yang berpenduduk sekitar 4,5 juta jiwa, sekarang menerima lebih dari 6 juta pengunjung setiap tahunnya, kebanyakan dari Australia, China dan Eropa.

Penelitian menunjukkan bahwa pariwisata secara langsung atau tidak langsung menyumbang lebih dari 80% ekonomi pra-pandemi di pulau itu.

Covid-19 menghantam pariwisata Bali, membuat jumlah pengunjung anjlok dan menyebabkan kerugian hingga 9,7 triliun rupiah sebulan pada awal tahun 2020, menurut Wakil Gubernur Tjok Oka Artha Ardhana.

Kedatangan wisatawan manca negara pulih menjadi 2,1 juta tahun lalu, tetapi angka itu jauh dari 6,3 juta turis asing yang berkunjung pada 2019, demikian data dari Biro Pusat Statistik Indonesia.

Laman: 1 2 3

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Independen dan Terpercaya

PT SWARA KEPRI MEDIA 2023

To Top