BATAM – Pemerintah Kota (Pemko) Batam bersama Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kepri meluncurkan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) untuk sistem pembayaran Trans Batam. Dengan menggunakan QRIS, masyarakat akan semakin mudah melakukan pembayaran saat menggunakan transportasi umum Trans Batam
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengapresiasi inovasi sistem pembayaran non tunai. Hal itu dinilai menjadi bagian upaya Pemko Batam untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sebab, sejak awal Pemko Batam memang terus mendorong penggunaan transaksi non tunai.
“Tak hanya di Dinas Perhubungan, tapi semua OPD yang berkaitan dengan PAD kita dorong untuk non tunai,” kata Amsakar di Batam Center, Kamis (25/9).
Dijelaskannya bahwa pemanfaatan elektronifikasi ini membuat PAD sangat tinggi karena ada efisiensi aman dan terjangkau. Sehingga bisa mengoptimalisasi sumber PAD. Itu sebabnya selama ini terus berupaya untuk meningkatkan transaksi non tunai.
Pemko Batam (Pemko) Batam sebelum nya juga telah menerapkan transaksi non tunai untuk pembayaran pajak pada hotel dan restoran dengan menggunakan tapping box yang bekerjasama dengan Bank Riau Kepri. Kemudian juga terkai lelang elektronik, Kota Batam juga menjadi salah satu kota pertama yang merapikan hal itu.
“Artinya tekad untuk menuju smart city dan tata kelola pemerintahan yang baik sudah lama kita upayakan untuk bisa diwujudkan,” jelasnya.
Kepala KPw BI Kepri, Musni Hardi mengatakan QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
“Semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran seperti Gopay, Ovo, Dana, Shopeepay atau LinkAja yang menggunakan QR Code Pembayaran saat ini wajib menerapkan QRIS,” katanya.
Karena itu dengan menggunakan QRIS, sistem pembayaran di Trans Batam tentu akan semakin mudah. Sebab, masyarakat cukup menggunakan satu barcode, tiket akan langsung ke luar. Hal ini juga menjadi salah satu dasar bagi BI terus mendorong Pemko Batam untuk penggunakan sistem pembayaran non tunai.
“Kami meyakini dengan transformasi ke arah nontunai, akan mendorong proses digitalisasi di daerah serta berpotensi meningkatkan PAD,” jelasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin, Kepala Dinas Kominfo Azril Apriansyah, Kepala BP2RD Raja Azmansyah, Kepala Dishub Batam Rustam Effendi dan Kepala Disnaker Rudi Sakyakirti.(red)
Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
This website uses cookies.