Berjualan Lewat Live Streaming TikTok: Apakah Ini Masa Depan Online Shopping?

Peluang itu juga dimanfaatkan Tambok David, yang menjual baju-baju bekas bermerek, atau populer dengan sebutan thrift clothes, sebagai bisnis sampingan. Selain menawarkan berbagai keuntungan bagi pembeli, TikTok juga memudahkan pedagang baru untuk memulai bisnis online mereka, kata David.

“Di TikTok ini siapapun bisa datang mengunjungi toko kita. Tidak perlu harus follow-follow. Follow boleh, cuma orang-orang di luar yang follow kita pun bisa dengan mudah mengikuti,” tuturnya (31/8).

Dalam kondisi optimal, David dan rekannya dapat bersiaran langsung enam sampai tujuh kali sehari. Pada hari yang sibuk, ia dapat menjual 20 potong baju. Keuntungan bersih yang diperolehnya setiap bulan rata-rata berkisar Rp10-15 juta.

Interaksi Langsung Layaknya di Pasar

Selain TikTok, beberapa platform e-commerce di Indonesia juga menawarkan fitur live streaming, seperti Shopee dan Tokopedia. Instagram dan Facebook, yang juga menjadi lapak para pedagang online, pun menawarkan fitur serupa. Akan tetapi, algoritma TikTok diakui para pedagang memberi mereka akses audiens yang lebih luas.

Melalui jawaban tertulis kepada VOA, juru bicara TikTok Indonesia mengatakan bahwa TikTok Shop – yang beroperasi di Indonesia sejak Maret 2021 – ingin menciptakan kesempatan bagi kreatornya untuk memperluas jangkauan, berkomunikasi langsung dan memanfaatkan secara maksimal fitur-fitur seperti live streaming untuk meningkatkan penjualan produk mereka.

“TikTok Shop menawarkan pengalaman “Shoppertainment” yang unik, dengan menggabungkan hal-hal yang membuat TikTok hebat (terutama memberikan konten yang seru dan menghibur), diikuti dengan perdagangan untuk mendorong pendapatan bisnis dan mendekatkan para pedagang, pembeli dan kreator,” kata juru bicara TikTok Indonesia dalam pernyataannya kepada VOA (5/9).

TikTok memiliki 99 juta pengguna di Indonesia. Menurut studi Ipsos, pasar livestream selling – seperti yang berlangsung di platform TikTok – akan semakin berkembang di tanah air (foto: ilustrasi).

Secara prinsip, fenomena jual-beli online melalui fitur live streaming – alias livestream selling – disebut pengamat ekonomi digital Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Nailul Huda bukan barang baru.
Pemanfaatan basis besar pelanggan (subscribers) platform media sosial sebagai pasar sudah dilakukan lebih dulu oleh Instagram dan Facebook. Selain itu, teknik pemasaran yang dilakukan para pedagang dalam siaran langsung juga bisa ditemui di pasar fisik.

“Ini kan cuma memindahkan saja kegiatan obral-obral di pasar, di mal, yang offline menjadi online,” ujar Huda (31/8).

Meski demikian, interaksi dua arah pedagang-pembelilah yang katanya menjadi daya tarik utama fenomena tersebut. Huda percaya, fenomena itu akan semakin diminati ke depan.

Page: 1 2 3 4 5

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Inovasi Pengembangan Infrastruktur, BP Batam Dianugerahi Awarding tvOne

BATAM - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) mendapatkan Penghargaan Inovasi Pengembangan Infrastruktur dalam Malam Penganugerahan…

11 jam ago

BRI-MI Raih Penghargaan sebagai The Most Popular Brand of the Year 2024

BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali menorehkan prestasi. Kali ini, BRI-MI diganjar penghargaan yang diberikan oleh…

14 jam ago

BP Batam – Kemenhub Gelar Sosialisasi Penyusunan SKP

BATAM - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Biro Sumber Daya Manusia (SDM) bersama Kementerian…

1 hari ago

BP Batam Evaluasi Kinerja dan Target Capaian Penerimaan, Pendapatan dan Belanja Badan Usaha Tahun 2024

BATAM - Direktorat Peningkatan Kinerja dan Manajemen Risiko BP Batam mengadakan rapat kerja Rencana Strategis…

1 hari ago

BEI, Catat Perusahaan Baru Terbanyak di ASEAN

Jakarta - Sebagai tempat berlangsungnya transaksi perdagangan efek di pasar modal, Bursa Efek Indonesia (BEI)…

1 hari ago

BP Batam Dukung Sinergi Pengelolaan dan Penataan Kewenangan Kepelabuhanan di KPBPB Batam

BATAM - Batam, 19 September 2024 – Dalam rangka mendukung pelaksanaan monitoring dan evaluasi kebijakan…

1 hari ago

This website uses cookies.