BATAM – Komisi II DPRD Batam menyoroti kinerja Dinas Pendapatan Daerah(Dispenda) terkait tidak maksimalnya penerimaan pajak hotel pada Rapat Dengar Pendapat membahas realisasi penerimaan APBD tahun 2016.
Anggota Komisi II Ucok Tambusai menuding kinerja Dispenda Batam tidak maksimal dan terkesan asal-asalan.
“Saya menyoroti kinerja Dispenda, karena banyak yang amburadul,” ujarnya.
Dia mengatakan penerimaan pajak hotel berbintang dan non-berbintang masih minim atau tidak mencapai target yang di sepakati dalam APBD 2016.
“Apakah disini ada persekongkolan? karena setiap saya cek hotel semuanya penuh kok, bahkan kita lihat sendiri dari faktor ekonomi, di Batam cukup banyak pengusaha berinvestasi hotel, bahkan sampai ada yang nembangun di row jalan, tapi kenapa pendapatan dari hotel non berbintang tidak mencapai target? ” ujarnya heran.
Hal senada juga disampaikan anggota Komisi II lainnya yakni Hendra Asman. Dia mempertanyakan kendala yang dihadapi Dispenda untuk memungut pajak dari hotel non-berbintang.
“Penerimaan dari hotel non-berbintang sangat jauh sekali dari yang diharapkan, sementara kita bisa lihat sendiri begitu banyak hotel di Batam, apa sebenarnya kendala dari Dispenda sendiri sehingga itu tidak tercapai?” ujarnya.
Dia berharap Dispenda mengawal target yang telah disepakati agar bisa tercapai setelah APBD perubahan selesai.
“Untuk pajak non-berbintang ini harus di kawal, dan selesai APBD-P ini harus sudah tercapai,” tegasnya.
Untuk diketahui penerimaan pajak hotel yang disepakati di APBD Batam 2016 sebesar Rp 87.552.500.000, hingga September 2016 baru tercapai sebesar Rp 61,535.816.456,84 yang terdiri dari pajak hotel berbintang dan non-berbintang.
Dari pajak hotel berbintang sendiri di sepakati sebesar Rp 79.000.000.000, dan baru tercapai Rp 59.250.000.000 hingga bulan September.
Sedangkan pajak hotel non-berbintang disepakati sebesar Rp 8.352.500.000, dan baru tercapai sebesar Rp 4.734.565.675 hingga bulan September 2016.
JEFRY HUTAURUK
Sebagai bentuk komitmen dalam memperkuat hubungan kemitraan dengan dunia usaha dan memperluas layanan keuangan bagi…
JAKARTA - Perdana di Indonesia, produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah (KIK EBA…
Jakarta, 13–14 November 2025 – BRI Region 6/Jakarta 1 turut berpartisipasi dalam gelaran ASN Expo…
Rental motor kini menjadi salah satu sektor transportasi yang tidak kalah penting dibandingkan rental mobil…
Gelaran ALFI CONVEX 2025 pertama resmi dibuka dan berhasil menarik lebih dari 2000 pengunjung di…
Jakarta, 8 November 2025 – Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK), berkolaborasi dengan Yayasan Indonesia Setara,…
This website uses cookies.