Dua Perusahaan Obat Terkait Kasus Gagal Ginjal Dicurigai Gunakan Bahan Industri untuk Berhemat – Laman 3 – SWARAKEPRI.COM
NASIONAL

Dua Perusahaan Obat Terkait Kasus Gagal Ginjal Dicurigai Gunakan Bahan Industri untuk Berhemat

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito memberikan statemen di depan awak media terkait hasil investigasi BPOM mengenai material pada obat sirop yang diduga menyebabkan penyakit gagal ginjal akut pada anak, di kantor BPOM di Jakarta, 23 Oktober 2022. [Eko Siswono Toyudho/BenarNews]

BPOM, kata Penny, juga melarang sementara penggunaan empat bahan pelarut yaitu propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin atau gliserol meski zat-zat itu banyak digunakan di industri farmasi dan makanan karena diduga menghasilkan cemaran EG dan DEG dalam obat sirop.

“Kita hentikan dulu penggunaan empat pelarut itu sampai kajian kita sudah mendapat kesimpulan,” ujar dia.

Penny menyadari pelarangan penggunaan empat bahan itu akan membawa efek buruk pada industri farmasi, namun hal ini menunjukkan ketatnya jaminan keamanan dan mutu obat yang mendapatkan izin edar dari BPOM.

“Kalau BPOM terlalu ketat nanti disebut tidak friendly pada pelaku usaha. Tapi ketika ada kejadian (kesalahan) langsung dilimpahkan ke BPOM,” ujar dia.

BPOM menyatakan ada sebanyak 69 obat sirop yang menggunakan empat jenis bahan pelarut yang kini dilarang. Namun BPOM masih memerlukan tes untuk memastikan ada atau tidaknya cemaran EG dan DEG pada produk tersebut.

Sejauh ini dari 69 obat tersebut, sudah ditemukan 23 di antaranya yang teruji aman.

“Kalaupun mengandung cemaran EG dan DEG masih ada batasan tolerable limit. Jika masih pada ambang batas tersebut berarti masih aman,” ujar Penny dalam konferensi pers, Kamis (27/10).

Menurut Penny, standar Farmakope Indonesia menyebutkan bahwa toleransi EG dan DEG dalam bahan baku produk farmasi hanya 0,1%.

Penurunan kualitas bahan baku

Dugaan penurunan kualitas bahan baku sebagai penyebab tingginya cemaran ED dan DEG juga diungkapkan oleh para pakar.

Profesor Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ekawati mengatakan EG dan DEG kemungkinan telah dicampurkan langsung sebagai bahan baku obat sehingga terdeteksi dalam kadar yang cukup tinggi.

Laman: 1 2 3 4

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Independen dan Terpercaya

PT SWARA KEPRI MEDIA 2023

To Top