“Transisi energi akan menghadirkan ratusan juta sensor yang tersebar luas dalam sistem. Maka, persepsi real-time akan menjadi basis keseimbangan sistem kelistrikan secara dinamis,” ujar Frank Zou, Director, Electric Power Industry Digital Solution, Huawei Indonesia, ketika mempresentasikan Knowledge Hub. “Kami membutuhkan dukungan kapabilitas digital yang sistematis, termasuk komunikasi, komputasi, dan keamanan siber untuk mencapai target transisi energi.”
Hingga kini, Huawei telah bekerja sama dengan lebih dari 190 perusahaan kelistrikan di seluruh dunia, serta membangun lebih dari 40 solusi berbasiskan skenario penggunaan bersama mitra ekosistem. Lewat langkah tersebut, Huawei membangun basis digital bagi transisi energi dunia dan pencapaian target netralitas karbon./Huawei Enterprise