Iskandar mengurai, masyarakat pun bertanya-tanya, apakah ada keterlibatan pihak-pihak tertentu dalam praktik korupsi dan kolusi yang menutupi pelanggaran ini.
“Kasus ini menjadi pembuka tabir lebih dalam mengenai bagaimana sebenarnya model pengawasan terhadap kegiatan pengerukan dan reklamasi yang melibatkan pihak-pihak besar, sehingga bisa terabaikan,” ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, meskipun sudah banyak peraturan yang mengatur kegiatan ini, namun tak sedikit juga yang melanggarnya.
“Dengan adanya polemik ini, publik berharap ada tindakan nyata dari pihak berwenang untuk memastikan bahwa segala kegiatan yang melibatkan sumber daya alam dilaksanakan sesuai dengan hukum yang berlaku,” sesal Iskandar.
Iskandar melanjutkan, apakah kita akan terus melihat maraknya fenomena “pagar laut” sebagai lagu lama yang tidak akan pernah ada penyelesaian secara menyeluruh yang komprehensif.
“Ataukah akhirnya ada perubahan signifikan dalam pengawasan dan penegakan hukum di wilayah pesisir,” demikian Iskandar Sitorus./WT
Page: 1 2
Jakarta, September 2025 – Teknologi AI sudah hadir dan mengubah cara bisnis berjalan di seluruh…
BATAM - Sidang perkara dugaan penipuan atau penggelapan dengan terdakwa Gordon Hassler Silalahi kembali digelar…
Jakarta, September 2025 – PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) kembali meraih prestasi…
Bitcoin kembali menjadi sorotan setelah berhasil menutup “gap” futures di Chicago Mercantile Exchange (CME) pada level…
Bandung, 11 September 2025 – Kadin Indonesia Trading House, bekerja sama dengan Enablr.id, berhasil menyelenggarakan…
Bertempat di Gedung LKPP RI, kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Parto.id Marketplace mitra resmi LKPP RI…
This website uses cookies.