Categories: BATAM

Jalan Lingkar Tanjungriau Solusi untuk Mengurangi Rumah di Atas Laut

BATAM-Pemerintah akan membangun jalan lingkar sekaligus pembatas rumah di tengah laut kawasan Tanjungriau Kecamatan Sekupang. Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman, dan Pertamanan Kota Batam, Eryudhi Apriadi mengatakan jalan dibangun sepanjang 1 km.

“Jalan lingkarnya itu untuk pejalan kaki, tidak bisa kendaraan. Lebih kurang 1 km. Itu juga supaya rumah tidak bertambah ke laut,”  kata Eryudhi di Sekupang, pekan lalu.

Jalan lingkar ini nanti akan dihias dengan ornamen-ornamen. Sehingga menambah daya tarik untuk wisatawan datang ke sana. Selain itu juga akan ada kios-kios untuk pedagang khususnya kuliner.

“Bisa jadi destinasi wisata juga,” ujar mantan Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam ini.

Eryudhi mengatakan pembangunan jalan lingkar Tanjungriau ini menggunakan anggaran dari pemerintah pusat. Dan merupakan salah satu bagian dari proyek penataan Tanjungriau melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).

“Selain jalan lingkar, jalan pemukiman juga akan ditata. Lapangan bolanya akan dibikin tribun, jadi ada stadionnya,” kata dia.

Tahun ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggelontorkan Rp 35 miliar untuk program Kotaku di Batam. Dan seluruhnya dimanfaatkan untuk penataan kawasan Kampung Tua Tanjungriau seluas lebih kurang 19 hektare.

Ada sembilan kegiatan yang akan dilakukan. Antara lain pembangunan jalan lingkar, pembangunan dan rehabilitasi jerambah lingkungan, dan pembangunan drainase pemukiman. Kemudian penataan ruang terbuka hijau yakni lapangan bola. Termasuk untuk penerangan, gapura, area parkir, dan sebagainya.

“DED (detailed engineering design) dari kita, sedang dalam pengerjaan. Bulan depan selesai,” sebutnya.

Sebelumnya, Eryudhi menjelaskan untuk program Kotaku ini dilaksanakan dengan berdasarkan pada SK Walikota tentang penetapan lokasi kawasan kumuh. Tersebar di 10 kelurahan di 6 kecamatan. Yaitu Mangsang dan Tanjungpiayu di Seibeduk, Seilekop dan Seipelunggut di Sagulung, Tiban Lama di Sekupang, Tanjungsengkuang di Batuampar, Tanjungbuntung dan Sadai di Bengkong, serta Kabil di Nongsa.

Pelaksanaan program Kotaku ini dilakukan dalam skala lingkungan dan kawasan. Untuk skala lingkungan dilakukan oleh masyarakat. Sedangkan skala kawasan dikerjakan secara kontraktual.

“Untuk skala kawasan 2016 di Mangsang rehabilitasi dan pembangunan jalan serta drainase. Tahun 2017 di Seipelunggut untuk jalan, drainase, penerangan jalan umum, dan jembatan. Kemudian 2018 lalu di Kabil untuk jalan, drainase, dan ruang publik,” tuturnya.

 

 

 

 

 

 

Artikel ini disadur dari https://mediacenter.batam.go.id/2019/06/25/jalan-lingkar-tanjungriau-cegah-pertambahan-rumah-atas-laut/

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Nusirwan Tuding Mustaqim CS Dalang Penyebab Gugatan PTPN IV Terhadap KOPPSA-M

BATAM - Ketua Koperasi Produsen Petani Sawit Makmur (KOPPSA-M), Nusirwan menuding Mustaqim CS selaku pengurus…

10 jam ago

Gelar RAT di Pekanbaru, KOPPSA-M Hasilkan 7 Poin Keputusan

RIAU - Koperasi Produsen Petani Sawit Makmur (KOPSA-M) menggelar Rapat Anggota Tahunan(RAT) di Hotel Aryaduta…

11 jam ago

Implementasi Intraday Short Selling di BEI, Peluang dan Tantangan

JAKARTA - Short Selling merupakan transaksi penjualan Efek dengan kondisi Efek tersebut tidak dimiliki oleh…

2 hari ago

Patuhi Instruksi Megawati, Bupati Pelalawan Tak Ikut Retret di Magelang

RIAU - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri menginstruksikan agar seluruh kepala daerah dan wakil…

2 hari ago

Tanamkan Rasa Cinta Kasih kepada Siswa, Yayasan Kurnia Salam Beri Bantuan ke Panti Asuhan

RIAU - Taman Kanak-kanak dan PAUD Kurnia Salam Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar,…

2 hari ago

KAI Kembali Mengimbau Masyarakat Waspada Penipuan Berkedok Rekrutmen

PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali mengingatkan masyarakat untuk terus waspada terhadap segala bentuk penipuan…

2 hari ago

This website uses cookies.