BATAM – Menjelang akhir tahun 2017, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) berusaha menekan harga dan ketersediaan stok barang di Batam.
“Kenaikan harga tidak bisa dihindari, kami tetap berusaha untuk menekan harga dan yang penting stok barang tetap ada,” kata anggota TPID Kota Batam, Gintoyono Batong usai rapat koordinasi TPID di Gedung Bank Indonesia Cabang Kepri, Selasa (12/12/2017).
Ia mengatakan, faktor kenaikan dan kelangkaan stok barang kebutuhan tersebut disebabkan musim angin utara sehingga membuat proses pengiriman barang dari luar Batam menjadi terkendala.
“Faktor cuaca yang kurang bersahabat menjadi penyebab kelangkaan barang. Tidak masalah, yang penting barang tetap ada,” kata Gintoyono yang menjabat sebagai Asisten Ekonomi Pembangunan Pemko Batam.
Ia juga berharap Kota Batam kedepannya memiliki gudang pendingin (cold storage) untuk daging, ikan dan sayuran yang didatangkan dari luar daerah.
“Batam sangat membutuhkan cold storage, itu perlu untuk menekan kelangkaan sembako di Batam,” tutupnya.
Penulis : Roni Rumahorbo
Editor : Siska
Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengapresiasi langkah Grup MIND ID dalam membangun proyek ekosistem industri…
Palembang, 11 Juli 2025 - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai tanggal 10 Juli 2025…
Dalam rangka memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Hino Finance Indonesia berkolaborasi dengan LindungiHutan dalam…
PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat regional. Dalam ajang Alpha…
REA menjalankan program SHINES untuk mendukung lebih dari 600 petani swadaya di Kutai, Kalimantan Timur,…
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM memperoleh apresiasi dari Indonesia Commodity & Derivatives Exchange…
This website uses cookies.