Jelang Vonis Kasus MT Arman 114, Ketua PN Batam Tugas ke Australia – Laman 3 – SWARAKEPRI.COM
BATAM

Jelang Vonis Kasus MT Arman 114, Ketua PN Batam Tugas ke Australia

Kantor Pengadilan Negeri Batam./Foto: Dok.SwaraKepri

Pentingnya Kerjasama Yudisial

Ketua MARI dalam pidatonya mengajukan pertanyaan penting terkait kerjasama yudisial bilateral, yaitu kenapa peradilan kedua negara mesti bekerjasama dan kenapa kerjasama terus berjalan meskipun sudah lewat 20 tahun sejak pertama kali ditanda tangani? bukankah peradilan adalah urusan domestik yang didominasi kepentingan internal?

Ketua MARI dalam pembahasannya menjelaskan, bahwa pengadilan di manapun memiliki kesamaan kepentingan, yang menjadi tulang punggung kerjasama ini, yaitu memiliki kebutuhan untuk mencari cara untuk memberikan akses terhadap keadilan bagi pencari keadilan.

Dialog Delegasi MARI dengan para hakim FCFCOA

Menyitir pernyataan Sekretaris Jenderal PBB dalam Laporan “Our Common Agenda” 2021 Ketua MARI menekankan, bahwa akses terhadap keadilan terutama bagi kelompok rentan, telah diakui secara global sebagai nilai fundamental yang mendasari demokrasi berkualitas, supremasi hukum, pertumbuhan inklusif, dan kesetaraan.

Namun, masih banyak tertinggal, agenda Sustainable Development Goal 16.3 menargetkan untuk mempromosikan Rule of Law dan memberikan akses terhadap keadilan bagi semua pada 2030, faktanya, tidak kurang 1,5 milyar orang di seluruh dunia masih belum memperoleh layanan terhadap kebutuhan administrasi, perdata dan pidana mereka.

Menurutnya, akses terhadap keadilan adalah isu yang relatif relevan, yang merupakan masalah yang dihadapi oleh hampir semua negara, dan merupakan bahasa universal yang dapat menjadi penyambung dalam rangka dialog lintas negara untuk mengambil manfaat dari apa yang terjadi di negara lainnya.

Lebih jauh, Ketua MARI memberikan apresiasi tinggi bagi FCFCOA yang telah terlibat banyak dalam berbagai dialog untuk meningkatkan peran Pengadilan dalam menjamin akses terhadap keadilan khususnya bagi perempuan dan anak perempuan.

Selama ini dialog dengan FCFCOA sangat penting dalam upaya MARI untuk meningkatkan akses terhadap keadilan melalui pengembangan dan optimalisasi data/informasi pengadilan serta publikasi produk-produk pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi pengambilan kebijakan, baik di tingkat pengadilan, maupun di tingkat perencanaan nasional.

Beberapa inisiatif penting yang memperoleh manfaat melalui dialog dengan FCFCOA antara lain dalam upaya MARI memberikan akses bagi masyarakat yang terhambat karena jarak.

MARI dalam melayani masyarakat yang belum memiliki identitas hukum seperti akte kelahiran dan akta perkawinan berinisiatif untuk menjangkau masyarakat terpencil melalui proses pelayanan terpadu dan sidang keliling guna menjangkau masyarakat yang kesulitan dalam mengakses layanan pengadilan karena jarak. Selama sepuluh tahun terakhir sudah lebih dari setengah juta orang memperoleh layanan ini.

Selain itu, pendekatan yang kurang lebih sama juga dilakukan ketika MARI berinisiatif untuk mengeradikasi hambatan akses terhadap keadilan yang disebabkan oleh hambatan biaya dan pengetahuan.

Melalui upaya sistematis perencanaan dan pelaksanaan program untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan publik terkait melalui pemberian bantuan hukum dan pembebasan biaya perkara, sudah tercatat tidak kurang 200 ribu orang menerima pembebasan biaya perkara dan hampir 2 juta orang memanfaatkan jasa Posbakum dalam mengakses layanan hukum dalam sepuluh tahun terakhir.

Ketua MARI kemudian berterima kasih kepada Chief Justice Alstergren, dan mengatakan bahwa undangan ini adalah salah satu bentuk kehormatan dan kepercayaan luar biasa dari FCFCOA, tidak hanya kepada Ketua MARI, namun juga kepada peradilan Indonesia pada umumnya.

Selain Ketua MARI, hadir juga pembicara kehormatan lain, yaitu Chief Justice of Australia Stephen Gageler, yang membicarakan beberapa topik seperti Climate Change dan Digital Transformation.

Dalam pidatonya CJ Gageler menyatakan bahwa dewasa ini tren Litigasi Perubahan Iklim makin berkembang di mana-mana, bahkan Australia adalah negara dengan litigasi perubahan iklim tertinggi per kapita. Lalu dalam pidatonya soal Digital Transformation, CJ Gageler mengangkat kehadiran Kecerdasan Buatan sebagai kesempatan, sekaligus tantangan bagi profesi hakim,dimana ke depannya bisa jadi hakim akan kehilangan kemampuan untuk membuat pertimbangan hukum dan akan tergantung kepada Generative AI.

Laman: 1 2 3 4

4 Comments

4 Comments

  1. Pingback: Kuasa Hukum OMS Minta Hakim Tunda Sidang Putusan Kasus MT Arman 114 – SWARAKEPRI.COM

  2. Pingback: Soleman B Ponto: Tak ada Alasan Hukum Menahan Kapal MT Arman 114 – SWARAKEPRI.COM

  3. Pingback: Sebelum Tugas ke Australia, Ketua PN Batam Berkunjung ke Dubai – SWARAKEPRI.COM

  4. Pingback: Jelang Vonis Kasus MT Arman 114 Hari ini, Terdakwa Tidak Diketahui Keberadaannya – SWARAKEPRI.COM

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Independen dan Terpercaya

PT SWARA KEPRI MEDIA 2023

To Top