Tidak bisa dipungkiri, antara daerah yang satu dan lainnya di Kepri masih terjadi ketimpangan dalam banyak hal. Yang paling mencolok adalah dalam hal pembangunan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, pendidikan dan kehidupan sosialnya. Sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah, Gubernur Kepulauan Riau selalu mendapatkan keluhan dari masyarakat, karena selama Provinsi terbentuk 19 tahun yang lalu, pembangunan belum dirasakan merata oleh masyarakat. Seolah-olah Pemrov Kepri hanya fokus membangun di Batam saja, sehingga Batam lebih maju dan perkembang disbanding daerah lainnya. Sementara daerah yang lain tidak ditangani sehingga jauh tertinggal.
Untuk meminimalisir anggapan diskriminatif perlakuan Pemprov Kepri terhadap ‘anak-anaknya’ tersebut, berbagai cara dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kepri agar pembangunan di Kepri tidak hanya terpusat di Batam saja. Bagaimanapun juga, Batam memang berada diposisi paling strategis dari sisi potensi investasi dan ekonomi dibanding derah lainnya. Karena berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia.
Tercetuslah Pemikiran agar pertumbuhan perekonomian tidak hanya berpusat di kota Batam saja, melainkan bisa menjalar ke Kabupaten dan Kota lainnya. Maka keluarlah gagasan membangun jembatan yang menghubungkan Kota Batam dan Pulau Bintan. Dengan jembatan ini diyakini akan bisa membuka keterisoliran masyarakat, mampu mempercepat mobilisasi barang, orang dan uang, mendongkrak perekonomian Kepri secara cepat dan merata. Dan yang paling penting, diyakini jembatan Batam-Bintan ini nantinya akan menjadi solusi tepat dalam upaya mempercepat pemerataan pembangunan dan perekonomian di Provinsi Kepri.
Hal ini juga sejalan dengan rencana undang-undang (RUU) Daerah Kepulauan. Disana ditegaskan bahwa masa depan kita (Indonesia) adalah laut. Kita tidak bisa hanya mengandalkan daratan saja, karena Daerah Kepulauan juga memiliki pulau-pulau terluar terbanyak di Indonesia yang perlu diperhatikan dan mendapat peran yang sama untuk Indonesia.
Bicara mengenai negara maritim, bahwasanya kita sedang berbicara soal kewibawaaan bangsa. Karena lau kita berbatasan langsung dengan negara-negara lain, dan sudah masanya bagi kita untuk menghiasi wilayah maritim kita dengan infrastruktur-infrastruktur yang iconic sekaligus bermanfaat bagi masyarakat banyak. Salah satu jawabannya adalah Jembatan Batam-Bintan ini.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
Jakarta, 19 November 2024 - Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pertumbuhan transaksi…
Indonesia Blockchain Week (IBW) 2024 sukses diselenggarakan pada 19 November 2024 di The Ritz-Carlton Pacific…
Jakarta, 20 November 2024 - BINUS UNIVERSITY, sebagai Perguruan Tinggi Indonesia berkelas dunia mengucapkan terima…
This website uses cookies.