TANJUNGPINANG-Ketua Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) Tanjungpinang, Rizky Rahmatullah, menyampaikan, sampai saat ini kasus yang terkait dengan paham-paham radikal atau pun aliran menyimpang belum ada alias belum terdeteksi di Kota Tanjungpinang.
“Paham-paham radikal memang belum ada sampai saat ini, semoga lah tidak akan ada di Tanjungpinang ini,” kata Rizky kepada Swarakepri.com, Jum’at (19/11/2019).
Kasi Intel Kejari Tanjungpinang ini mengatakan, pihaknya sudah menggelar rapat bersama stake holder, yang dihadiri oleh Polres Tanjungpinang, serta seluruh camat dan lurah se-Kota Tanjungpinang.
“Namun yang dibahas dalam pertemuan tersebut buakan soal aliran kepercayaan, tapi permasalahan pembangunan tempat ibadah yang dapat penolakan dari warga, padahal sudah memenuhi proses legalitas”. sambungnya.
Ia meminta warga agar ikut berperan aktif menyampaikan informasi kepada yang bersangkutan jika ada dugaan penyimpangan aliran (ajaran sesat).
“Kejari bersama Polri, TNI dan Pemko Tanjungpinang juga sudah menjalin komunikasi untuk menangkal semua aliran yang dapat memecahkan negara Indonesia, khususnya kota kita ini” ujar Rizky.
Diketahui pernyataan tersebut muncul saat Kepri digegerkan dengan adanya 2 anak SMP yang ada di Kota Batam tidak mau menghormat Bendera dan Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya saat upacara berlangsung di Sekolah tersebut.
(Ism)
Palembang, 11 Juli 2025 - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai tanggal 10 Juli 2025…
Dalam rangka memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Hino Finance Indonesia berkolaborasi dengan LindungiHutan dalam…
PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat regional. Dalam ajang Alpha…
REA menjalankan program SHINES untuk mendukung lebih dari 600 petani swadaya di Kutai, Kalimantan Timur,…
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM memperoleh apresiasi dari Indonesia Commodity & Derivatives Exchange…
Pada Pameran Keamanan Siber Pertahanan Internasional "CYDES 2025", perusahaan keamanan siber Qi An Xin untuk pertama…
This website uses cookies.