Keterangan Badan Usaha Bimbar Maut Soal Kecelakan di Bukit Daeng Batam
BATAM – Kecelakaan maut yang terjadi Senin (17/2/2020) di Bukit Daeng menyita perhatian banyak dari publik. Pasalnya, Angkutan umum jenis Bimbar yang menjadi penyebab meninggalnya seorang korban dikenal memiliki rekam jejak buruk sebagai moda transportasi umum.
Di hadapan Komisi III DPRD Kota Batam, perwakilan Badan Usaha Angkutan Umum (BUAU), Junio Sitorus menyatakan pihaknya akan memperketat pengawasan serta melakukan pembinaan terhadap pemilik angkutan dan para supir.
Ini disampaikan karena pihaknya ikut merasa prihatin atas kejadian kecelakaan seperti di Bukit Daeng, Senin (17/02/2020) lalu kembali terjadi.
“Bimbar yang kecelakaan kemarin bernaung dalam badan usaha kami. Intinya tidak ada yang menginginkan musibah ini terjadi. Kami pemilik trayek utama akan memperketat pengawasan,” kata Junio Sitorus Direktur PT Bintang Anugrah Pelangi, Selasa (18/02/2020) kemarin.
Ia menjelaskan, sesaat setelah kejadian pihaknya telah memanggil pemilik angkutan dan berdasarkan keterangannya, kendaraan plat kuning BP 7601 DU itu masih layak beroperasi.
“Kami sudah memangil pemilik kendaraan untuk mepertanyakan kelayakan, dan menurut dia layak dioperasionalkan,” katanya.
Pihaknya juga turun ke lokasi kejadian. Menurutnya, saat itu beberapa saksi yang ikut membalikkan mobil mengatakan bahwa setelah dicoba ternyata rem berfungsi dan tidak blong.
“Kalau mabuk tidak mungkin, ini jam padat. Ketika mobil dibalikkan, remnya layak masih berfungsi, tapi apapun yang terjadi, kami serahkan kepada pihak terkait,” kata dia.
Hal senada juga diungkapkan oleh Zainudin sebagai perwakilan BUAU. Menurutnya kejadian tersebut terjadi tidak semata-mata hanya kesalahan sang supir.
Ia mengatakan kalau daei Satlantas sudah melakukan olah TKP, pihaknya juga sudah melakukan pengecekan langsung ke lapangan untuk mencari sebab akibat dari kecelakaan ini.
“Dari hasil yang kami dapat, saat itu kondisinya jam padat dan kendaraan terlalu rapat, motor Yamaha Vixion jalannya rapat dengan honda Beat Hitam dan bersenggolan kecil sehingga motornya oleng, sehingga si supir tidak bisa melakukan tindakan penyelamatan, dan terjadiah tabrakan,” ungkapnya.
Menurutnya ada miss komunikasi yang kini berseliweran. Namun apapun itu pihaknya meminta masyarakat melihat persoalan ini dengan jernih dan tidak memberatkan kepada salah satu pihak saja.
“Kalau kita tarik benang merahnya, memang pada hari ini semua mata tertuju ke Bimbar. Akan tetapi kami berharap pembinaan terus dilakukan oleh pihak terkait,” ujarnya.
Elang
Meme coin semakin mencuri perhatian, terutama yang berbasis Bitcoin. Dengan pertumbuhan harga Bitcoin yang signifikan,…
Jakarta, 23 November 2024 – Targetkan literasi aset kripto dan pertumbuhan komunitas yang signifikan, Bittime, platform crypto…
Jakarta, 23 November 2024 – Lintasarta secara resmi meluncurkan inisiatif AI Merdeka. Gerakan ini memperkuat…
Banyak praktisi marketing yang bimbang mengenai strategi yang tepat untuk jenis bisnis B2B (business-to-business) di…
Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
This website uses cookies.