Categories: BOLA

Kisah Pilu Tragedi Kerusuhan Suporter Arema FC

MALANG – Gilang, 22, warga Sumbersari, Kabupaten Jember tak menyangka laga Arema-Persebaya, pada Sabtu 1 Oktober 2022 berakhir menjadi sebuah tragedi. Bersama rombongan ratusan Aremania, demikian mereka menyebut diri mereka – para suporter Arema FC, mereka naik mobil dan bersepeda motor dari Jember, datang menonton ke stadion Kanjuruhan.

Tragedi terjadi usai pertandingan saat ribuan suporter Arema FC turun ke tengah lapangan.

“Suporter masuk lapangan, menyalami pemain. Polisi mengadang, terjadi keributan. Polisi menembakkan gas air mata,” katanya. Gilang bersama teman-temannya yang berada di tribun penonton terkena tembakan gas air mata. Penonton panik, mereka berdesakan berebut untuk keluar pintu 13 dan 14.

“Berdesakan, banyak korban terjepit. Terinjak,” kata Gilang. Beruntung, Gilang berhasil melompat pagar dan naik kembali ke tribun, namun ia terpisah dari tiga temannya.

Foto yang diambil pada 1 Oktober 2022 ini menunjukkan kekacauan yang terjadi setelah para petugas menembakkan gas air mata ke arah para suporter tim Arema FC yang melakukan kerusuhan pasca kekalahan tim mereka atas tim Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Setidaknya 125 orang tewas dalam tragedi yang tercatat sebagai salah satu bencana terburuk persepakbolaan di dunia. [STR/AFP]

Kerusuhan merembet ke luar stadion Kanjuruhan, sejumlah kendaraan polisi digulingkan, dan dibakar. Saat terjadi kerusuhan, Gilang juga sempat menyelamatkan seorang perempuan yang terinjak.

Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Nico Afinta mengaku polisi terpaksa menembakkan gas air mata ke arah penonton untuk mencegah tindakan penonton yang anarkis. Suporter, katanya, meluapkan kekecewaan karena klub kebanggannya kalah melawan klub yang tak pernah kalah di kandang selama 23 tahun.

Dari sebanyak 40 ribu penonton, sekitar 3 ribu masuk ke lapangan. Peristiwa tersebut, tak akan terjadi jika semua pihak memenuhi aturan. “Ada sebab-akibat. Mereka menyerang petugas dan merusak mobil,” katanya di markas Kepolisian Resor Malang.

Suporter berdesakan dan menumpuk di pintu keluar, mereka mengalami sesak nafas dan kekurangan oksigen. Sejumlah petugas kesehatan, katanya, memberikan pertolongan dan mengevakuasi ke Rumah Sakit. Sebanyak 13 mobil rusak, 10 diantaranya mobil patroli dan patwal polri. “Menyesal, prihatin dan berduka cita atas kejadian ini,” ujar Nico.

Ketua Panitia Pelaksana Arema FC, Abdul Haris, dalam pernyataan tertulis menyampaikan Manajemen Arema FC turut bertanggungjawab untuk penanganan korban meninggal dan luka-luka. Manajemen Arema FC membentuk Posko Informasi korban untuk penanganan korban.

“Manajemen Arema FC menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban,” katanya. Manajemen akan memberikan santunan. Ia juga menyatakan siap menerima saran masukan dalam penanganan pasca musibah.

Page: 1 2 3

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Nuriswan Tuding Mustaqim CS Dalang Penyebab Gugatan PTPN IV Terhadap KOPPSA-M

BATAM - Ketua Koperasi Produsen Petani Sawit Makmur (KOPPSA-M), Nuriswan menuding Mustaqim CS selaku pengurus…

28 menit ago

Gelar RAT di Pekanbaru, KOPPSA-M Hasilkan 7 Poin Keputusan

RIAU - Koperasi Produsen Petani Sawit Makmur (KOPSA-M) menggelar Rapat Anggota Tahunan(RAT) di Hotel Aryaduta…

1 jam ago

Implementasi Intraday Short Selling di BEI, Peluang dan Tantangan

JAKARTA - Short Selling merupakan transaksi penjualan Efek dengan kondisi Efek tersebut tidak dimiliki oleh…

1 hari ago

Patuhi Instruksi Megawati, Bupati Pelalawan Tak Ikut Retret di Magelang

RIAU - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri menginstruksikan agar seluruh kepala daerah dan wakil…

1 hari ago

Tanamkan Rasa Cinta Kasih kepada Siswa, Yayasan Kurnia Salam Beri Bantuan ke Panti Asuhan

RIAU - Taman Kanak-kanak dan PAUD Kurnia Salam Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar,…

1 hari ago

KAI Kembali Mengimbau Masyarakat Waspada Penipuan Berkedok Rekrutmen

PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali mengingatkan masyarakat untuk terus waspada terhadap segala bentuk penipuan…

1 hari ago

This website uses cookies.