Categories: HUKRIM

KKPPM-PK Pangkal Pinang Ungkap Sindikat Trafficking di Batam

Tiga Korban Diduga Masih Dibawah Umur 

BATAM – Komisi Keadilan, Perdamaian dan Pastoral Migran-Perantauan Keuskupan(KKPPM-PK) Pangkal Pinang, Bangka Belitung‎ ‎berhasil mengungkap sindikat perdagangan manusia di tempat penampungan NUR di Buana Vista, Kecamatan Batam Kota, Batam, Kepulauan Riau, Selasa(29/3/2016) dini hari.

 

Sebanyak 13 orang calon TKI Ilegal yang akan diberangkatkan ke Malaysia diamankan dari penampungan, tiga orang diantaranya diduga masih berusia di bawah umur.

 

Informasi yang diperoleh dilapangan, pengungkapan kasus ini berawal dari adanya informasi yang diperoleh KKPPM-PK dari salah satu orang tua dari korban terkait adanya penyekapan di penampungan hari Senin(28/3/2016) malam. Informasi tersebut kemudian langsung ditindaklanjuti dengan berkoordinasi ke pihak Kepolisian.

 

Hari Selasa(29/3/2016) dini hari, KKPPM-PK dan aparat Subdit IV People Smugling Ditkrimum Polda Kepri terjun kelokasi dan berhasil mengamankan 13 calon TKI Ilegal. Dari lokasi kejadian, Polisi juga mengamankan empat orang yang diduga pengelola penampungan tersebut.

 

Setelah menjalani pemeriksaan, dua orang diantaranya dikenakan wajib lapor yakni ML dan YG, sedangkan dua orang lainnya yakni NR dan MM ditetapkan jadi tersangka.

 

Sementara itu ke-13 korban yang diamankan dari Buana Vista diinapkan di Gedung Serba Guna Santo Petrus Komplek GKSP, jalan Anggrek Mas Blok 2 Batam.

 

Tadi siang(Kamis,red), 9 orang diantaranya telah dipulangkan ke daerah asalnya di Lombok. Sedangkan tiga orang korban yang diduga anak dibawah umur masih dibutuhkan keterangannya oleh penyidik, dan seorang lagi memilih tetap berangkat ke Malaysia.

 

Pengurus KKPPM-PK, Rainhard Pius Simanjuntak mengatakan empat orang yang diduga sebagai pengelola penampungan NUR tersebut berperan sebagai penjemput dan pengantar calon TKI Ilegal tersebut.

 

“Setelah diamankan, 4 pelaku kami serahkan kepada Subdit IV Ditkrimum, tapi besoknya dua pelaku YG dan ML dilepas oleh penyidik dengan alasan tidak cukup bukti tapi wajib lapor. Anehkan?”ujarnya, Kamis(31/3/2016).

 

Rainhard mengatakan hari ini(Kamis,red), 3 korban yang diduga anak dibawah umur kembali dimintai keterangan oleh penyidik. Nantinya, ketiga korban ini juga akan dipulangkan ke daerah asalnya setelah selesai menjalani pemeriksaan.

 

“Kami minta pihak penyidik agar memproses seluruh pelaku karena memberangkatkan mereka melalui pelabuhan tikus,” harapnya.

 

(red/di)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Program Desa Emas Dorong Pertumbuhan Ekononomi Desa Mandiri Melalui Kegiatan Golden Pitch – Demoday 2025

Jakarta, 8 November 2025 – Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK), berkolaborasi dengan Yayasan Indonesia Setara,…

49 menit ago

Lintasarta Perkuat Peran Sentral sebagai Penggerak Konektivitas AI Indonesia

JAKARTA, Selasa 11 November 2025 – Sebagai AI Factory dari Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Group,…

58 menit ago

BRI Jatinegara Region 6 Jakarta 1 Gelar Tenant Gathering di Mall Basura City

BRI Branch Office Jatinegara menyelenggarakan kegiatan Tenant Gathering yang bertempat di Mall Basura City, Jakarta…

1 jam ago

PTPP Percepat Pembangunan Infrastruktur Maritim Berkelas Dunia Proyek Pelabuhan Patimban

Jakarta, 7 November 2025 – PT PP (Persero) Tbk (“PTPP”), perusahaan konstruksi dan investasi nasional di…

2 jam ago

Mendorong Paradigma Sadar Risiko dan Inovasi Pengurangan Bahaya untuk Indonesia 2045

Risiko adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan pembangunan. Namun, kesadaran masyarakat Indonesia dalam memahami…

12 jam ago

Persiapan Layani Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, DJKA dan KAI Daop 8 Surabaya Gelar Ramp Check Sarana Kereta Api

Dalam rangka memastikan kesiapan pelayanan transportasi kereta api pada masa Angkutan Natal 2025 dan Tahun…

13 jam ago

This website uses cookies.