Categories: POLITIK

Komisi III Minta Pembangunan Pollux Habibie Dihentikan Sementara

BATAM – Komisi III DPRD Kota Batam meminta pembangunan mega proyek Pollux Habibie segera dihentikan sementara pascarobohnya tembok pembatas proyek di Perumahan Citra Batam.

Hal ini disampaikan saat tim Komisi III dari Fraksi Nasdem yang ditemani oleh perangkat setempat saat berkunjung mengecek lokasi kejadian pada, Kamis (30/01/2020) siang.

“Yang jelas ini sudah mengancam keselamatan masyarakat, dan kami meminta supaya proyek ini dihentikan sementara,” kata Sekretaris Komisi III Arlon Veristo saat didampingi anggota Komisi III lainnya kepada awak media.

Hal ini disampaikannya, karena pihaknya khawatir bila proyek pembangunan ini terus dibiarkan berjalan sembarangan tanpa pemeriksaan lebih dalam, kejadian serupa akan terjadi lagi.

Tak hanya itu, ia juga menegaskan pihaknya juga akan segera akan memanggil pihak pengembang serta instansi terkait untuk meminta keterangan robohnya tembok sepanjang 100 meter itu.

“Penghentian ini kami minta sampai ada langkah-langkah antisipasi dari pihak pengembang agar kejadian ini tak terjadi lagi. Tentu kami dari Komisi III akan memanggil mereka juga,” tegasnya.

Sebelumnya, Tembok pembatas mega proyek Pollux Habibie dengan perumahan Citra Batam, Rabu (29/01/2020) sore roboh, setelah sempat diterjang hujan deras, selama satu jam lebih.

Akibat runtuhnya tembok sepanjang kurang lebih 100 meter itu, beberapa kendaraan dan puluhan rumah warga di RT02/RW01 mengalami rusak parah tertimpa puing, juga dihantam banjir yang berlumpur.

Warga pun menanyakan izin Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) dari proyek yang berstandart Internasional tersebut, sebab menurut mereka peristiwa ini merupakan kelalaian murni dan sudah lama dikeluhkan warga.

“Ini kelalaian murni, kami sudah keluhkan dari dulunya. Jadi intinya AMDAL mereka bisa keluar harus dipertanyakan dong,” kata Edi salah seorang warga terdampak.

Edi mengungkapkan, pada Desember 2019 lalu dirinya sudah memberikan informasi ke perangkat RT/RW kalau tembok pembatas itu bocor, dan berdampak pada rumah warga di Blok D dan Blok C kerap menjadi langganan banjir.

Keluhan itu pun kata dia sudah disampaikan sebanyak 3 kali, dan informasi yang dia terima, perangkat sudah menyampaikan ke pihak management Pollux. Namun sampai kejadian runtuhnya tembok ini katanya belum juga ada tindakan.

 

 

 

 

 

 

 

(Elang)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Teknologi AI dan Blockchain Mengubah Lanskap Kewirausahaan Sosial di TBN Asia Conference 2024

TBN Asia Conference 2024 yang berlangsung dari 12 hingga 14 September 2024 di Begonia Pavilion,…

17 menit ago

Kolaborasi, Tantangan dan Etika dalam Peliputan Isu Lingkungan

Webinar Jurnalisme Lingkungan oleh LindungiHutan telah digelar pada 4-5 September 2024. LindungiHutan telah menyelenggarakan webinar…

6 jam ago

Lewat Kolaborasi dengan DATAYOO, Eratani Terapkan Precision Farming Berbasis Satelit

Jakarta, 19 September 2024 – Eratani, startup agritech yang menyediakan solusi pertanian holistik, resmi menjalin…

7 jam ago

PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy

PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…

13 jam ago

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan

Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…

14 jam ago

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

19 jam ago

This website uses cookies.